Strategi Mallorca menggandeng influencer untuk promosi pariwisata berujung petaka. Overtourism kini melanda teluk-teluk yang dulu sepi.
Adalah Calo des Moro, salah satu tempat wisata di Mallorca yanng resah dihantam overtourism atau ledakan pariwisata itu. Kawasan itu berupa sebuah teluk kecil nan menawan di tenggara Mallorca.
Area itu dulu tidak dikenal wisatawan. Hingga kemudian, pemerintah setempat merancang Calo des Moro sebagai destinasi untuk memecah arus wisatawan agar tidak menumpuk di destinasi popular, seperti Ibiza.
Tempat itu bak surga tersembunyi, hanya dikunjungi segelintir orang yang rela datang pagi-pagi untuk menikmati keindahan alam tanpa keramaian.
Untuk mempopulerkan teluk itu, pemerintah menggaet influencer. Rencana itu sukses. Wisatawan mulai berdatangan ke Calo des Moro.
Namun lama-lama kedatangan turis menjadi bencana. Teluk kecil itu hanya mampu menampung tidak lebih dari 100 wisatawan. Kini kondisinya berbeda.
Dalam laporan The Guardian, pada Juni tahun lalu, lebih dari 4.000 wisatawan dan 1.200 kendaraan memadati kawasan itu setiap harinya. Jumlah yang jauh melampaui kapasitas idealnya.
Wali Kota setempat, Maria Pons, menggelar konferensi pers untuk mencegah kedatangan wisatawan lebih banyak lagi. Secara tegas, dia memohon agar operator tur berhenti mempromosikan Calo des Moro, terutama kepada wisatawan asal Inggris, yang disebut sebagai salah satu kelompok terbanyak yang datang.
Dia meminta agar nama tempat itu tidak lagi dicantumkan dalam paket-paket wisata.