Indonesian Hotel General Manager Association (IHGM) menyambut baik keputusan pemerintah yang mulai melonggarkan efisiensi dengan memperbolehkan pemda untuk rapat di hotel-hotel. Kabar itu dinilai menjadi angin segar bagiperhotelan.
Pernyataan itu disampaikan oleh Vice President IHGMA Garna Sobhara Swara kepada detiktravel pada Rabu (11/6/2025). Dia menanti realisasinya di lapangan.
“Kita menyambut baik ya ada angin segar buat teman-teman perhotelan, tapi memang belum terealisasikan,” kata Garna.
Dia menjelaskan sebelum adanya efisiensi, pemda juga jarang melakukan rapat di hotel. Bagi hotel yang paling berpengaruh itu adalah perjalanan dinas.
“Yang melakukan meeting-meeting itu kan dari kementerian karena mereka mengundang beberapa dari berbagai daerah untuk meeting di satu hotel misalnya. Jadi di sana akan ada perjalanan dinas, nah kalau sekarang kan perjalanan dinas itu yang distop. Namun, sekarang di Jakarta sudah mulai tumbuh kembali nih pasca kebijakan tersebut. Kalau di daerah masih belum ada dampak,” kata dia.
Kendati belum terasa dampak dari kebijakan baru ini, hotel-hotel masih berharap situasi ke depannya semakin membaik. Jika pemerintah menghentikan efisiensi, pekerja harian yang sebelumnya di PHK bisa dipekerjakan kembali.
“Kemarin kan tidak ada rapat dan banyak pekerja harian yang dirumahkan karena mereka bekerja berdasarkan event. Dan hotel ini bisnisnya kan tidak sendiri ya, tapi mempengaruhi teman-teman UMKM yang men-support bisnis hotel seperti supplier, daging, ayam, telur gitu macam-macam deh bahan-bahan pokok. Dengan adanya bisnis di hotel itu kan berarti akan membantu bisnisnya UMKM juga,” katanya.
Industri perhotelan mau tak mau beradaptasi dan mulai mencari market baru untuk mengisi kekosongan MICE yang berkurang bahkan tidak ada sama sekali karena efisiensi pemerintah. Salah satu yang mereka sasar adalah kegiatan corporate dan wedding.
“Karena tidak ada meeting, hotel-hotel sekarang banyak menjual kamar ke OTA. Juga kita melebarkan market ke segmen misalnya corporate atau dari perbankan. Kemudian juga kita cari nih sosial-sosial event, misalnya arisan, seleb party, reuni atau wedding gitu,” ujarnya.
Di tengah kabar baik untuk perhotelan ini, dia berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali nasib hotel yang sebelumnya juga terdampak pandemi Covid-19.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Saya berharap pemerintah juga lebih bijaksana untuk melakukan efisiensi di mana hal itu sangat mempengaruhi bisnis perhotelan, yang tidak hanya hotel tapi juga ke UMKM. Jadi kalaupun bisa jangan kami lagi (perhotelan) kan kemarin pada saat Covid yang dihajar kan tourism tuh. Jadi enggak boleh traveling, enggak boleh nginep, enggak boleh apa. Dan sekarang efisiensi yang terdampak juga hotel,” kata dia.