Dievakuasi Kedua Setelah Daki Lagi Fuji demi HP, Turis Ini Kena Hipotermia

Posted on

Seorang turis pria berusia 20-an diselamatkan dua kali dalam waktu kurang dari satu minggu dari Gunung Fuji, Jepang. Aksi nekatnya kembali mendaki gunung demi mencari ponsel yang tertinggal nyaris berujung fatal.

Menurut laporan media lokal dan pernyataan polisi kepada AFP dan dikutip Selasa (29/4/2025), pria tersebut adalah seorang mahasiswa asal China yang tinggal di Jepang. Pemuda itu pertama kali diselamatkan pada 22 April.

Evakuasi dilakukan lewat udara dari lereng Gunung Fuji.

Hanya berselang empat hari, pada 26 April, dia kembali ditemukan di ketinggian lebih dari 3.000 mdpl oleh pendaki lain. Kali ini, kondisinya juga tidak baik-baik saja.

“Dia diduga mengalami penyakit akibat ketinggian dan harus dilarikan ke rumah sakit,” kata juru bicara kepolisian Shizuoka.

Setelah ditelusuri, alasan pria itu kembali mendaki Gunung Fuji sangat mengejutkan. Dia kembali mendaki Gunung Fuji pada 25 April atau hanya tiga hari setelah penyelamatan pertamanya, untuk mengambil ponselnya yang tertinggal saat proses evakuasi pertama.

AFP mencatat media seperti TBS dan VN Express melaporkan bahwa pria yang diselamatkan dalam dua insiden terpisah di Gunung Fuji itu kemungkinan adalah orang yang sama. Sebab, kedua insiden memiliki kemiripan dan lokasi kejadian yang serupa.

Namun, kepolisian belum mengonfirmasi secara resmi bahwa orang yang diselamatkan dalam kedua kejadian itu benar-benar individu yang sama.

Jadi, ada kemungkinan kecil bahwa itu dua orang berbeda, tetapi media menyebutkan (berdasarkan sumber mereka) bahwa penyelamatan kedua dilakukan terhadap orang yang sebelumnya juga sudah dievakuasi menggunakan helikopter.

Tidak diketahui apakah upayanya menemukan ponsel itu berhasil. Namun, tindakan nekat itu kembali menyoroti risiko mendaki Gunung Fuji di luar musim resmi pendakian.

Gunung Fuji, dengan ketinggian 3.776 mdpl, biasanya hanya dibuka untuk pendakian dari awal Juli hingga awal September. Di luar musim tersebut, cuaca ekstrem dan medan berbahaya membuat pendakian sangat tidak disarankan. Jalur berbatu yang curam, suhu dingin, serta risiko penyakit ketinggian menjadi tantangan serius.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *