Dispar Bali Imbau Biro Wisata & Hotel Aktif Informasikan Situasi Banjir ke Wisatawan

Posted on

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali I Wayan Sumarajaya meminta biro perjalanan wisata dan pengelola akomodasi untuk selalu memberikan informasi terkini kepada wisatawan. Imbauan itu dikeluarkan menyusul banjir yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Dewata dan sempat mengganggu akses jalan menuju destinasi serta bandara.

“Kepada seluruh pengelola biro perjalanan wisata dan pengelola akomodasi agar selalu memberikan informasi kepada wisatawan tentang hal-hal yang mesti dilakukan jika berwisata di Bali pada musim hujan, dengan rutin memantau perkiraan cuaca BMKG,” kata Sumarajaya dikutip dari detikbali, Kamis (11/9/2025).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut banjir itu melanda enam kabupaten/kota di Bali, yakni Denpasar, Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan. Data sementara menunjukkan sembilan orang meninggal dunia, dua orang masih hilang, serta ratusan kepala keluarga terdampak.

Saat ini, Bali ditetapkan dalam status tanggap darurat bencana. Status itu diberlakukan selama satu minggu.

Operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai berjalan normal, namun akses menuju bandara lumpuh. Begitu pula akses ke sejumlah destinasi wisata karena jalan rusak parah, bahkan berlubang, setelah banjir.

Sumarajaya juga meminta agar pengelola daya tarik wisata (DTW) menyiapkan mitigasi bencana memasuki peralihan musim kemarau menuju musim hujan.

“Jika dilihat dari musim, memang saat ini sudah mendekati musim hujan. Mulai Oktober 2025 sampai nanti bulan Maret 2026 adalah musim hujan. Bulan September ini mungkin sudah akan ada hujan sebagai permulaan musim,” kata Sumarajaya.

Pengelola Wisata Alam, Wisata Bahari, dan Wisata Udara Diminta Ekstra Waspada

Sumarajaya meminta seluruh pengelola DTW di Bali untuk menyiapkan sumber daya yang dimiliki untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saat peralihan musim. Terutama objek wisata yang berhubungan langsung dengan alam, seperti wisata petualangan, bahari, maupun wisata udara.

Dia mengatakan pengelola juga bisa menata area DTW agar tidak membahayakan keselamatan wisatawan yang berkunjung. Termasuk menghindari terjadinya pohon tumbang hingga membersihkan saluran drainase untuk mencegah banjir.

“Kepada seluruh pengelola biro perjalanan wisata dan pengelola akomodasi agar selalu memberikan informasi kepada wisatawan tentang hal-hal yang mesti dilakukan jika berwisata di Bali pada musim hujan, dengan rutin memantau perkiraan cuaca BMKG,” kata dia.

Sumarajaya juga mengingatkan para wisatawan agar mematuhi aturan saat pelesiran di Bali. Baik peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, aturan-aturan yang ada di tempat menginap, dan aturan-aturan tempat-tempat wisata.

“Saya yakin jika semua pihak sudah menjalankan tanggung jawabnya dengan baik, mentaati segala aturan yang ada, semua kan baik-baik saja. Akan tetapi, kita harus mempersiapkan dari sekarang sebelum musim hujan mencapai puncaknya,” kata dia.

***

Selengkapnya klik di sini.