Pemerintah Inggris mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya agar menunda kunjungan ke Filipina. Usai negera tersebut diterjang topan super Fung-wong.
Imbauan ini muncul setelah topan super itu menewaskan sedikitnya empat orang. Mengutip GB News, Selasa (11/11/2025) angin kencang disertai hujan deras membuat ribuan rumah rusak, menumbangkan pohon, dan memicu longsor di sejumlah daerah.
Pejabat pertahanan sipil, Alvin Ayson, mengatakan dua anak tewas setelah rumah mereka tertimbun tanah di Kayapa, sementara dua korban lain meninggal akibat tenggelam dan tertimpa reruntuhan.
Oleh karenanya, Kementerian Luar Negeri Inggris (FCDO) memperingatkan bahwa badai tersebut membawa angin kencang yang merusak, hujan lebat, dan banjir pesisir di sebagian besar wilayah Luzon dan Visayas. FCDO juga menyebut ada gangguan transportasi, termasuk pembatalan penerbangan, pemadaman listrik, dan terputusnya komunikasi di sejumlah wilayah.
“Risiko banjir dan tanah longsor kemungkinan tetap tinggi dalam beberapa hari ke depan,” bunyi pernyataan itu.
Lebih dari satu juta warga dilaporkan dievakuasi sebelum badai mendarat. Di Santiago, Provinsi Isabela, rumah-rumah rusak berat diterpa angin.
Warga setempat, Romeo Mariano, mengatakan ia dan keluarganya tak bisa tidur dengan lelpa karena situasi cuaca yang sangat mengerikan.
“Kami tidak bisa tidur semalam, angin menghantam atap logam kami dan pohon-pohon tumbang. Dan saat pagi tiba, kami baru sadar betapa parah kerusakannya,” ujar Romeo.
Otoritas penerbangan sipil Filipina melaporkan lebih dari 400 penerbangan dibatalkan sejak Minggu. Ini merupakan topan ke-21 yang menghantam Filipina sepanjang tahun ini, hanya sepekan setelah Topan Kalmaegi yang menewaskan 224 orang di Filipina dan lima lainnya di Vietnam.
Setelah meninggalkan Filipina, Topan Fung-wong diprediksi akan bergerak menuju pantai barat Taiwan pada Rabu mendatang. Pemerintah Taiwan telah memerintahkan evakuasi di kota Guangfu karena wilayah pegunungan di pesisir timur diperkirakan akan mengalami hujan deras, daerah yang sama tempat 18 orang meninggal akibat banjir pada September lalu.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.






