Dolar Lagi Ngamuk, Bakal Banyak Wisman ke Indonesia?

Posted on

Mata uang rupiah terus merosot, sebaliknya mata uang dolar dan lainnya semakin menguat. Apakah ini akan membuat dunia pariwisata Indonesia seperti Jepang?

Saat mata uang yen melemah terhadap dolar, Jepang naik daun menjadi destinasi terjangkau yang diincar oleh turis internasional. Mirip tapi tak sama, turunnya mata uang rupiah menimbulkan pertanyaan yang sama. Apakah Indonesia bakal makin bersinar di mata turis internasional karena dolar yang terus menguat?

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan penguatan dolar belum memiliki dampak besar bagi pariwisata Indonesia, tapi peluang itu ada.

“Ada potensi, karena peningkatan dolar artinya paket wisata jadi lebih murah bagi turis,” ungkapnya pada detikTravel seperti dikutip Rabu (7/5/2025).

PHRI meminta agar semua pihak bisa bekerja sama melihat hal ini. Di balik kesempatan, tantangan untuk memanfaatkannya jauh lebih diperhitungkan.

“Tentu kita bicara paket dan lain-lainnya, operational cost dalam negeri pasti ada adjustment,” ungkapnya.

Namun, sekali lagi, peluang itu masih ada, dilihat dari dinamic rate hotel yang memiliki ketergantungan dari okupansi kamar yang tersedia. Semakin banyak kamar terisi, tentu harganya akan semakin mahal.

Pada kuartal pertama tahun 2025 ini misalnya, terlihat peningkatan dari turis internasional. Memang tak selalu naik, kadang juga turun, namun Maulana menyebut data dari Badan Statistik Nasional (BPS) untuk turis ke RI terlihat naik.

Selain menguatnya dolar, bencana alam yang terjadi di negara lain juga bisa menjadi pertimbangan buat turis asing. Contohnya, Thailand yang kini sepi usai bencana gempa bumi.

“Ini bisa jadi kesempatan Indonesia untuk mengembangkan potensi itu, kita harus melihat ke arah sana,” jelasnya.

Perang dagang antar negara yang kini memanas juga menjadi tantangan tersendiri. Maulana menjelaskan bahwa di tengah krisis, tiap negara juga memiliki target. Beruntung, peningkatan turis masih terlihat di Indonesia.

“Sejauh ini turis ke Indonesia masih kuat, spending masih oke dibandingkan tahun 2024. Ini sebagai indikator awal saja, selanjutnya bagaimana mengurai tantangan wisman itu yang penting,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *