Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, menyarankan agar Kementerian Pariwisata memanfaatkan pesawat yang kosong usai mengantarkan jemaah haji ke Arab Saudi. Kemenpar diminta menggaet wisatawan Arab Saudi.
“Pesawat jemaah haji diperbolehkan membawa wisatawan dan barang-barang pas balik dari Arab-nya. Tapi ini tergantung dari maskapainya, dari DPR menyarankan ini bisa dimaksimalkan,” kata Singgih kepada wartawan, Kamis (30/10/2025).
Dia menilai kebijakan itu memang tak bisa dilakukan secara instan. Dia mengatakan konsekuensinya pemerintah harus meningkatkan daya pikat wisata Indonesia buat warga Arab Saudi.
“Tapi memang butuh waktu supaya meningkatkan wisata dari Arab ke Indonesia,” ujarnya.
Merujuk data Badan Pusat Statistik, wisatawan Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia tidak masuk sepuluh besar. Jumlah turis Arab ke RI tahun lalu hanya 135.643 pengunjung dan menempati urutan ke-16.
Kondisi tersebut menandakan bahwa potensi pasar Arab Saudi di sektor pariwisata belum tergarap secara optimal, padahal rute penerbangan dan fasilitas haji memberikan konektivitas yang cukup baik sehingga seharusnya kesempatan untuk meningkat cukup besar.
Selain itu, dengan mayoritas penduduk muslim, Indonesia memiliki banyak destinasi wisata yang ramah wisatawan muslim. Indonesia juga memiliki destinasi wisata dengan kawasan berhawa sejuk, yang relatif disukai turis-turis Arab Saudi.
Meski begitu, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, di antaranya aksesibilitas, fasilitas halal yang spesifik, layanan bahasa Arab, paket wisata sesuai budaya, serta kenyamanan dan privasi bagi keluarga masih harus ditingkatkan agar potensi ini bisa diwujudkan secara maksimal.
***
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Selengkapnya klik di detikNews.






