Hewan predator adalah makhluk pemburu sesuai dengan caranya memperoleh mangsa untuk asupan sehari-hari. Predator merupakan makhluk pemuncak rantai makanan yang salah satunya adalah hewan karnivora. Hewan ini dicirikan dengan kelengkapan organ yang memang digunakan untuk berburu misal indra peka, gigi tajam, tubuh besar, dan gerakan lincah.
Sosok hewan pemangsa ini berada di akhir rantai makanan yang ada dalam tiap ekosistem. Termasuk dalam ekosistem alami di hutan primer Jawa dengan sosok predator yang melegenda. Hewan predator ini dikenal kuat, berbadan besar, dan menimbulkan rasa segan.
Hewan Predator Terbesar di Jawa
Hingga 2025, hewan predator terbesar di Jawa adalah macan tutul seperti disebutkan dalam riset Java Wide Leopard Survey (JWLS) yang dilaksanakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sejak Februari 2024. Sebelumnya, hewan predator paling besar di Jawa adalah harimau.
1. Macan Tutul
Pada akhir 2024, dua ekor macan tutul jawa terlihat melalui kamera trap yang dipasang di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Keduanya adalah induk dan anaknya yang masih eksis di hutan alami kawasan taman nasional.
Macan tutul juga terekam kamera Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) sepanjang Juni-Desember 2024. Tiga macan tutul ini hidup di hutan alami yang tidak mengganggu kehidupan manusia. Pihak balai sempat mengingatkan warga dan pengunjung agak tidak menghilangkan kamera yang memudahkan pemantauan macan tutul.
Ciri khas macan tutul adalah tubuh ramping dengan kaki pendek kuat dan otot rahang kuat. Warna bulunya adalah kuning kecoklatan atau kuning muda dengan bintik hitam di dada, kaki, dan wajah. Macan tutul ada yang memiliki warna lebih gelap dikenal sebagai macan kumbang.
2. Harimau Jawa
Laporan International Union for Conservation of Nature (IUCN) pada 2008 menyatakan, harimau jawa resmi punah seiring penggundulan hutan dan bertambahnya populasi manusia. Areal hutan primer mengalami alih fungsi sehingga tak sesuai lagi untuk kawasan jelajah, berburu, dan bersarang harimau Jawa.
Kendati begitu, periset masih meyakini keberadaan harimau Jawa meski mungkin sangat tersembunyi di dalam hutan. Peluang ini disebutkan peneliti dalam jurnal Oryx setelah meneliti material genetik pada bulu harimau Jawa yang ditemukan pada 2019 di pedalaman Sukabumi. Selain itu, keberadaan hutan dinilai masih bisa menjadi habitat harimau Jawa misal di hutan Petungkriyono, Jawa Tengah.
Hewan Predator Terbesar di Jawa Menuju Punah
Legenda macan tutul jawa dan harimau jawa sebagai hewan predator penguasa hutan, tampaknya tak lagi sesuai dengan kondisinya saat ini. Macan tutul jawa hanya tersisa paling banyak 700 ekor di seluruh Jawa dan Bali. Sedangkan harimau jawa bahkan diduga sudah punah sejak 1980an.
Padahal, hewan predator berperan penting menjaga keseimbangan alam dan populasi hewan dalam ekosistem. Hewan predator memastikan tidak ada ledakan populasi yang berisiko merugikan lingkungan sekitar. Hewan predator juga mengindikasikan kebersihan dan daya dukung alam bagi kehidupan.
Dengan jumlah hewan predator yang menuju punah seiring alih fungsi hutan primer, maka manusia seharusnya makin waspada. Keseimbangan alam yang terabaikan berisiko buruk bagi kelangsungan hidup generasi mendatang.