Dulu Punya Banyak Arca, tapi Sekarang Gumuk Asu Tinggal Semak Belukar

Posted on

Dahulu, Gumuk Asu di dusun Candi, Klaten punya banyak arca. Namun sekarang, arca itu sudah diambil orang dan cuma menyisakan semak belukar.

Di desa Rejoso, Kecamatan Jogonalan, Klaten terdapat gumuk (gundukan tanah) misterius yang disebut Gumuk Asu. Gumuk tersebut dulunya terdapat beberapa arca.

Nggih niku wet zaman simbah-simbah (ya itu dulu ada sejak zaman nenek moyang). Namine gumuk asu (namanya Gumuk Asu),” ungkap Kardiyo (68) di lokasi, Sabtu (28/6/2025) akhir pekan lalu.

Menurut Kardiyo, dirinya tidak mengetahui sejarah gumuk tersebut sampai dinamakan gumuk asu. Dulu ada arcanya dua seingat saya.

“Dulu arcanya ada dua seingat saya, tapi sudah hilang diambil orang. Adanya ya cuma gumuk itu sekarang,” kata Kardiyo.

“Ya sering didatangi orang, ndak tahu cari apa,” imbuhnya.

Gumuk Asu letaknya di tepi jalan desa. Dari kejauhan yang terlihat hanya semak belukar dengan dua pohon beringin besar menjulang ke langit.

Jarak dengan permukiman terdekat hanya dipisahkan jalan desa. Saat detikJateng mendatangi ke lokasi, luas gumuk hanya sekitar 8×12 meter dengan semak belukar yang rapat.

Tidak ditemukan arca, bebatuan candi atau batu bata merah di lokasi. Di lokasi justru banyak lubang sarang tikus di sela-sela semak belukar.

Kades Rejoso, Kecamatan Jogonalan, Sumardi membenarkan ada gumuk tersebut di Dusun Candi. Namun sejarahnya seperti apa dirinya tidak mengetahui.

“Saya tidak tahu sejarahnya seperti apa. Itu sudah ada sejak dulu,” katanya.

Terpisah, pegiat sejarah Klaten, Hari Wahyudi, menjelaskan gumuk itu sudah ada di catatan yang dibuat orang Belanda tahun 1906. Di lokasi ditemukan beberapa artefak berupa arca.

“1906 sudah mencatat temuan artefak-artefak di Candi, Desa Rejoso, ditemukan arca-arca Budha. Kemungkinan bekas candi Budha,” katanya kepada detikJateng.

“Di katalognya ada 16 arca tapi entah sekarang dimana,” imbuhnya.

———

Artikel ini telah naik di detikJateng.