Efisiensi Anggaran Bikin Hotel Berburu Segmen Pasar Baru

Posted on

Efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah membuat pihak hotel harus gercep memutar otak dan mencari segmen pasar baru.

Kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan baik pemerintah pusat maupun daerah, membuat hotel-hotel bergerak untuk mencari peluang masuk ke segmen pasar yang baru.

Meskipun pemerintah pusat sudah mengizinkan kegiatan rapat ASN di hotel dan restoran, tetapi pihak hotel masih belum melihat realisasinya di lapangan.

“Kemarin sudah keluar beritanya, sudah boleh, tapi masih malu-malu pak. Untuk dirjen dan pejabatnya belum yakin. Jadi beberapa misalnya tanya, ‘Di Bidakara ada Kemenkes ya?’. Semua pada nanya tuh. Kalau yang lain sudah jalan, mereka juga mau ikut jalan. Tunggu-tungguan,” ungkap Wisnu Reza, GM Hotel Bidakara kepada detikTravel, Jumat (13/6/2025).

Pihak hotel pun curhat, sebelum ada pandemi, segmen government menguasai 60 persen pasar perhotelan. Setelah pandemi usai, pasar government hanya menguasai 30% pasar. Setelah muncul kebijakan efisiensi anggaran, segmen government benar-benar hilang.

“Sekarang 30% itu hilang pak. Waktu diumumkan November, masih ada sedikit-sedikit. November-Desember itu ada sekitar Rp 2 Miliar, sudah confirm lho, dicancel. Kalau dulu kita todong, bayar dong. Sekarang kita nggak bisa apa-apa. Kemudian masuk Januari-Februari, Maret itu bulan Puasa beneran bablas jadi 30 persen itu hilang,” curhat Wisnu.

Kembangkan Konsep Hotel Hybrid

Hilangnya segmen government karena kebijakan efisiensi, membuat hotel melirik pasar baru, yaitu wedding, acara-acara sekolah dan korporasi.

“Alhamdulillah kita ada segmen yang tetap jalan yaitu wedding. Kemudian juga karena kita ballroomnya besar, ada partai politik. Sekolah, kita beberapa sekolahan yang cukup besar. acara graduation, prom night. Wah itu sekarang anak-anak, ada artis segala macam. Mereka untuk harga nggak masalah. Market-market yang seperti itu yang kita gaet,” jelas Wisnu.

Konsep baru yaitu hotel hybrid pun sedang dikembangkan. Pada hari biasa, hotel bisa menggelar acara korporasi. Sedangkan di akhir pekan, hotel bisa menggelar acara pernikahan maupun untuk staycation.

“Jadi hotel hybrid itu di weekdays kita ambil bisnis, tapi weekendnya kita bisa sebagai hotel leisure. Hotel hybrid ini mudah-mudahan lebih strong di market. Jadi kita nggak tergantung di satu segmen. Kita harus kuat di semua segmen. Kita nggak akan melepaskan segmen government, tapi persentasenya akan sedikit kita kurangi supaya market yang lain bisa masuk,” pungkas Wisnu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *