Pesawat yang ditumpangi Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji, dialihkan gegara terdampak erupsi gunung Ile Lewotolok.
Erupsi Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terus bergejolak dan belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Pesawat yang membawa Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji untuk melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lembata, dilaporkan gagal mendarat di Bandara Wunopito pada Selasa (24/6/2025).
Dari informasi yang diperoleh, Bandara Wunopito tertutup abu erupsi gunung Ile Lewotolok. Walhasil, pesawat yang membawa Wihaji bersama rombongan dialihkan ke Bandara Gewayantana Larantuka di Kabupaten Flores Timur.
“Flight (penerbangan) dialihkan ke Larantuka. Masyarakat tetap setia menunggu kedatangan Menteri,” kata Bupati Lembata, Kanisius Tuaq, saat dikonfirmasi Selasa (24/6).
Sebelumnya diberitakan, Gunung Ile Lewotolok sudah meletus sebanyak 158 kali sejak Senin (23/6) hingga Selasa (24/6) pagi. Warga pun diingatkan agar mewaspadai bahaya lahar yang terjadi saat hujan.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Fajarudin M Balido, mengatakan, gunung setinggi 1.424 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini meletus disertai dentuman atau gemuruh lemah hingga sedang.
Selain itu, terjadi lontaran lava pijar ke segala arah dalam radius puncak. Fajarudin mengatakan gunung Ile Lewotolok berstatus level II (Waspada) meletus terakhir pada pukul 08:40 Wita hari ini, dengan tinggi kolom abu 400 meter.
Fajarudin mengingatkan kepada masyarakat atau siapapun di sekitar Gunung Ile Lewotolok agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.
“Masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dari bagian timur puncak kawah Gunung Ile Lewotolok,” kata Fajarudin dalam keterangan resminya.
——–
Artikel ini telah naik di detikBali.