Fadli Zon Resmikan BCC Borobudur di Magelang Bersama Menbud Prancis

Posted on

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon secara resmi meluncurkan Borobudur Cultural Center (BCC) di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Peresmian itu dilakukan di hadapan Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, serta Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron.

Fadli Zon mengatakan peresmian BCC ini bertujuan agar lokasi tersebut dapat dijadikan sebagai pusat interaksi budaya, edukasi, spiritualitas, dan kolaborasi internasional yang nantinya, berbagai agenda positif bakal melibatkan kolaborasi erat dengan berbagai mitra nasional maupun internasional.

Memanfaatkan kegiatan tersebut, pemerintah Indonesia menggelar pameran tematik bertajuk “Borobudur: Simfoni Peradaban”, yang menghadirkan koleksi dan narasi budaya berbasis relief Candi Borobudur.

Pameran tersebut menggelar dua bagian utama seperti “Sound of Borobudur” dan juga “Kekuatan dan Spiritualitas: Senjata Tradisional Nusantara dalam Relief Borobudur” yang memamerkan 50 senjata dan pusaka yang ada.

Untuk “Sound of Borobudur”, pagelaran ini menampilkan sekitar 40 alat musik yang merupakan hasil rekonstruksi lebih dari 200 panel relief Borobudur.

Pameran itu merupakan hasil kerja Yayasan Padma Sada Svargantara, dan telah melibatkan kolaborasi seniman seperti Purwa Tjaraka, Trie Utami, dan Dewa Budjana. Alat musik tersebut berasal dari berbagai wilayah Indonesia, dan merepresentasikan kekayaan kosmopolitan peradaban Jawa Kuno pada abad ke-8.

Sementara untuk bagian keduanya, yakni “Kekuatan dan Spiritualitas: Senjata Tradisional Nusantara dalam Relief Borobudur” memamerkan kekayaan Indonesia melalui penampilan 50 senjata dan pusaka yang tergambar dalam relief.

Fadli Zon mengatakan koleksi itu berasal dari komunitas di Madura, Madiun, Karanganyar, serta koleksi pribadi Fadli Zon Library dan Padepokan Brojobuwono. Juga dipamerkan 6 objek ritual Buddha dari perunggu dan batu, 2 kelapa arca Buddha, serta 1 arca Buddha Akshobhya dari Borobudur.

Tidak hanya itu saja, pameran ini juga turut dilengkapi dengan koleksi artefak dari Sungai Musi, Palembang, yang mencerminkan kontinuitas budaya dengan era pembangunan Borobudur.

Secara keseluruhan, total koleksi berjumlah 108 objek yang diperkuat dengan naskah-naskah penelitian, sejarah pemugaran, dan dokumentasi arkeologis tentang Borobudur sebagai perpustakaan tanpa batas.

“Pameran ini menunjukkan bahwa Borobudur adalah pusat kosmopolitanisme budaya yang sudah hadir sejak abad ke-8. Kita ingin menghidupkan kembali semangat interkoneksi budaya yang tercermin dalam relief candi ini,” ujar Menteri Fadli.

Ya, peresmian BCC dan pembukaan pameran menjadi bagian dari rangkaian acara Dialog Budaya Indonesia-Prancis yang berlangsung di kompleks Manohara Borobudur, dengan tema “Celebrating Diversity, Building Bridges.”

Forum itu mempertemukan Kementerian Kebudayaan dari kedua negara dengan para pelaku budaya dan seniman Indonesia, serta menandai langkah konkret dalam diplomasi budaya Indonesia yang berbasis kolaborasi lintas generasi dan peradaban.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *