Pemerintah serius memugar Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional Gunung Padang. Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menandatangani Surat Keputusan (SK) tentang Pembentukan Tim Kajian dan Pemugaran Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional Gunung Padang.
SK itu diberikan secara langsung kepada Dr. Ali Akbar yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Kajian dan Pemugaran Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional Gunung Padang di kantor Menteri Kebudayaan, Jakarta, Rabu (13/8/2025).
“Tugas Tim Kajian dan Pemugaran ini antara lain melaksanakan kajian mengenai pemugaran; melaksanakan studi teknis; menyusun perencanaan pemugaran; melaksanakan dan melaporkan hasil kajian dan pemugaran Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional Gunung Padang,” kata Fadli sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan.
Situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, mulai diteliti sejak zaman penjajahan Belanda. Penelitian-penelitian yang dilakukan sejak Indonesia Merdeka menunjukkan peninggalan purbakala ini memiliki nilai yang sangat penting bagi sejarah dan kebudayaan bangsa. Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan peninggalan ini sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional.
Berusia ribuan tahun, beberapa bagian dari situs ini mengalami kerusakan alami seperti batu yang patah, rebah, bahkan runtuh. Kondisi ini menjadi perhatian serius sehingga diperlukan kegiatan pemugaran untuk menjaga kelestarian situs bersejarah ini.
Ali menjelaskan bahwa kondisi situs cagar budaya peringkat nasional saat ini di beberapa bagian itu sudah mulai roboh, batu-batunya ada yang mulai patah, oleh karena itu sangat penting sekali untuk dilakukan pemugaran.
“Dan kita juga ketahui bersama, situs Gunung Padang telah menyita banyak perhatian ilmuwan dari dalam dan luar negeri, oleh karena itu dalam kegiatan pemugaran ini juga dilakukan atau diawali dengan kajian, sehingga mudah-mudahan dapat pula menjawab berbagai pertanyaan mengenai situs Gunung Padang,” ujar Ali.
“Dan pada hari ini, pada dasarnya dengan adanya surat keputusan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada pemerintah Republik Indonesia, khususnya Menteri Kebudayaan atas tugas yang diberikan kepada kami dan mudah-mudahan pekerjaan atau tugas besar ini dapat kami laksanakan dengan baik dan kami mohon doa restu dari rakyat Indonesia,” kata Ali.
Kegiatan pemugaran direncanakan dilakukan dengan metode yang mengutamakan kajian mendalam agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, akademis, dan sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan. Fokus utama upaya ini adalah memastikan situs dapat bertahan dan tetap terjaga hingga ratusan tahun ke depan sebagai salah satu bukti tinggalan peradaban dunia.
Para ahli terbaik bangsa Indonesia yang berasal dari beragam disiplin ilmu akan dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Keterlibatan lintas bidang diharapkan dapat menghasilkan pendekatan yang komprehensif, sehingga setiap tahapan pemugaran tidak hanya memperbaiki kondisi fisik situs, tetapi juga memperkuat pemahaman ilmiah tentang sejarah dan kebudayaan yang terkandung di dalamnya.