Gajah Liar Masuk Toko di Thailand, Pilih-pilih Camilan dan Menyantapnya

Posted on

Seekor gajah liar membuat heboh sebuah minimarket di Thailand. Gajah itu tiba-tiba masuk ke dalam toko dan mengambil camilan dari rak.

Peristiwa unik itu terjadi pada Senin (3/6/2025) siang di Provinsi Nakhon Ratchasima, wilayah timur laut Thailand yang berdekatan dengan Taman Nasional Khao Yai.

Dalam rekaman CCTV, gajah itu tampak santai melangkah masuk ke toko. Tanpa merusak apapun, gajah itu langsung menuju rak camilan dan mulai memilih jajanan di sana.

“Siang itu toko sedang sepi. Sekitar pukul 14.00, tiba-tiba gajah itu sudah di depan toko begitu saja. Saya keluar dan mencoba mengusirnya. Saya bilang jangan mendekat,” ujar pemilik toko, Khamploi Kakaew, dikutip dari CNN News, Jumat (6/6).

“Saya bilang, ‘Pergi sana, jangan ke sini,’ tapi dia tidak mendengarkan. Seolah-olah dia memang sengaja datang untuk cari makanan,” dia menambahkan.

Gajah jantan berusia 27 tahun itu tidak asing bagi warga sekitar. Dia dikenal dengan nama Plai Biang Lek.

Gajah itu memang kerap terlihat berkeliaran di sekitar permukiman karena letaknya yang dekat dengan hutan taman nasional. Namun, ini menjadi pertama kalinya Biang Lek masuk ke dalam toko.

“Biasanya kami hanya melihat dia lewat dari dalam rumah. Tapi belum pernah dia masuk ke toko seperti ini atau melukai siapa pun,” kata Khamploi.

“Dia makan sekitar 10 bungkus camilan manis, harganya 35 baht per bungkus (sekitar Rp 16 ribu). Dia juga makan pisang kering dan camilan kacang,” ujar Khamploi kemudian tertawa.

Khamploi mengatakan saat itu seekor gajah lain terlihat menunggu di luar toko.

“Mungkin dia menunggu giliran,” kata dia.

Pengelola taman nasional kemudian datang untuk menangani gajah itu. Upaya untuk menggiring Biang Lek kembali ke hutan berhasil.

“Dia memang sering berkeliaran di sekitar sini, tapi tidak pernah berbuat jahat. Saya rasa dia memang cuma lapar dan ingin camilan,” kata Khamploi.

Usai kejadian, sebuah kelompok perlindungan satwa datang ke toko dan memberikan uang sebesar 800 baht sebagai pengganti camilan yang dimakan Biang Lek.

“Mereka bilang itu uang pengganti camilan gajah. Ada-ada saja,” kata dia.

Gajah merupakan hewan nasional Thailand. Namun, populasinya di alam liar terus menyusut akibat tekanan dari pariwisata, perburuan liar, penebangan hutan, serta perluasan pemukiman manusia.

Pada awal abad ke-20, populasi gajah liar Thailand diperkirakan mencapai lebih dari 100.000 ekor. Kini, jumlahnya tinggal sekitar 3.000-4.000 ekor.

Perubahan perilaku gajah pun mulai terlihat. Jika dulu mereka hanya mencari makan di kebun atau ladang warga, kini beberapa mulai sering masuk ke lingkungan permukiman, bahkan rumah-rumah warga.

Thanongsak Changin (44), seorang relawan dan penduduk lokal, mengatakan bahwa Biang Lek juga masuk ke beberapa tempat lain, termasuk memecahkan lemari kaca di sebuah rumah hingga melukai ujung belalainya.

“Sekarang dia tinggal di sekitar perkampungan, yang tidak biasa bagi gajah liar. Seolah-olah mereka sudah tidak ingin kembali ke gunung karena lebih mudah tinggal di dekat manusia,” ujar Thanongsak.

Meski menggemaskan, interaksi antara manusia dan gajah bisa berbahaya. Beberapa insiden pernah terjadi, termasuk kerusakan kendaraan akibat amukan gajah.

Saat ini, Taman Nasional Khao Yai menjadi rumah bagi sekitar 140-200 gajah Asia liar. Thanongsak dan kelompok relawannya terus berupaya menjaga keseimbangan agar manusia dan gajah bisa hidup berdampingan tanpa saling mengganggu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *