Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menghentikan bunyi gamelan serta meniadakan pentas Paket Wisata Srimanganti untuk sementara waktu sebagai bentuk duka cita atas wafatnya Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Paku Buwono (PB) XIII.
“Hingga Sinuhun Paku Buwono XIII selesai dikebumikan,” jelas KRT Purwowinoto melalui keterangan tertulisnya seperti dikutip.
“Ingkang Sinuwun HB Ka 10 (Sri Sultan Hamengku Buwono X) juga telah mengirimkan karangan bunga dukacita ke Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat,” sambungnya.
Paku Buwono XIII meninggal dunia pada usia 77 tahun di RS Indriati Solobaru Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (2/11) pagi. Pada Minggu sore, menurut Purwowinoto, Keraton Yogyakarta telah menerima Utusan Dalem dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Kehadiran utusan tersebut untuk menyampaikan kabar duka secara resmi melalui surat tertulis kepada Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Paku Buwono XIII mangkat atau meninggal pada Minggu Pon (2/11) atau 11 Jumadilawal Dal 1959 pada usia 77 tahun. Sinuhun wafat setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama lebih dari 2 bulan. Sinuhun Paku Buwono XIII akan dimakamkan di makam Raja-raja Mataram atau Pajimatan Imogiri pada Rabu (5/11) mendatang.
“Terkait dengan prosesi pemakaman jenazah Sinuhun Paku Buwono XIII, kami masih menunggu dhawuh dari Ingkang Sinuwun HB Ka 10 mengenai siapa yang akan diutus untuk melayat,” terang KRT Purwowinoto.
Diketahui, Keraton Jogja dan Keraton Solo memiliki kaitan yang erat karena sama-sama merupakan peninggalan dari Kerajaan Mataram Islam. Selain itu masih ada Kadipaten Pakualaman di Jogja dan Pura Mangkunegaran di Solo. Keempatnya dikenal sebagai catur sagotrah.
Artikel ini sudah tayang di detikJogja. Baca selengkapnya di sini.






