Hotel mewah di Thailand berubah menjadi kapal hantu setelah serangkaian tragedi. Kisah kelam dan kutukan menyelimuti bangunan yang ditinggalkan itu.
Kisah mengerikan itu menempel pada hotel bernama The Galaxy. Dikutip dari Mirror, Minggu (26/10/2025), hotel itu dulu dirancang menyerupai kapal pesiar besar yang terdampar di tepi pantai.
Pemiliknya berharap bangunan spektakuler itu mampu menarik ribuan wisatawan. Namun, yang terjadi adalah sebaliknya. Hotel itu diterpa serangkaian peristiwa tragis dan misterius.
Salah satu yang pernah mendatangi lokasi tersebut adalah Joshua T. Yozura, seorang influencer asal Amerika Serikat (AS) yang dikenal lewat kanal YouTube Exploring with Josh. Dia menempuh perjalanan tujuh jam dari Bangkok menuju Pulau Koh Chang, pulau terbesar ketiga di Thailand, untuk menelusuri sejarah gelap di balik bangkai hotel itu.
Menurut Josh, kapal itu awalnya merupakan kapal Angkatan Laut AS, kemudian diubah menjadi kapal bergaya tradisional Thailand. Seorang miliarder lokal kemudian membeli kapal tersebut untuk mewujudkan impian memiliki hotel terapung.
Awalnya, proyek itu akan ditempatkan di Phnom Penh, Kamboja, tetapi gagal. Hotel itu kemudian dipindahkan ke Koh Chang.
Hotel bekas kapal pesiar itu tersusun dari tujuh lantai yang terdiri dari 70 kamar tamu. Lantai di tiap kamar dan lorong memiliki karpet mewah dan lampu gantung kristal. Untuk operasional, staf terlatih disiapkan.
Pada masa jayanya pada akhir 1990-an, resor bernama Koh Chang Lagoona itu sangat populer. Wisatawan bisa menginap di bungalow-bungalow di sekitar laguna atau di kamar-kamar mewah di atas kapal besar tersebut.
Namun saat Josh berkunjung, kondisi yang ditemukan sangat berbeda. Bangunan hotel itu kusam dan berkarat, cat putihnya mengelupas. Suasana di hotel itu juga cukup menakutkan, terlalu hening ditambah pepohonan rindang dan kelapa yang menaunginya.
Josh dan timnya sempat mencoba masuk ke dalam, tetapi seorang pria datang dan meminta mereka pergi.
Dari keterangan warga, awal kehancuran hotel itu bermula saat sebuah pohon beringin tua ditebang. Langkah itu dilakukan agar kapal bisa ditempatkan di laguna.
Rupanya, pohon itu bukan pohon sembarangan. Pohon tersebut adalah pohon suci bagi warga lokal. Menebang pohon itu diyakini bisa memancing kutukan spiritual.
Sejak saat itu, banyak kisah aneh bermunculan. Para pekerja dan tamu dilaporkan sering jatuh sakit, mengalami kecelakaan, bahkan meninggal dunia.
“Banyak rumor yang bilang orang-orang dulu melompat dari dek atas kapal ke bawah. Aku juga membaca artikel tentang seorang turis Rusia yang jatuh dan meninggal, tapi sulit dibuktikan,” kata Josh.
Selain kutukan, faktor lingkungan juga memperparah nasib hotel itu. Karena lokasinya di tengah laguna tropis, kawasan itu penuh nyamuk yang menyebarkan demam berdarah dan malaria, membuat wisatawan takut menginap. Kondisi lembap dan panas ekstrem juga membuat kapal sulit didinginkan, sehingga suasana kamar menjadi sangat tidak nyaman.
Hotel itu akhirnya tutup pada 2012. Hotel itu sempat dibuka kembali sebagai atraksi wisata “kapal berhantu”. Namun setelah pandemi, seluruh resor ditutup permanen karena kehabisan dana dan sepinya wisatawan.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
