Tensi di Nepal sempat panas saat aksi massa yang berkembang menjadi kerusuhan. Kondisi itu tidak menyurutkan keinginan seorang wisatawan asal Inggris, Luke Ziccardi (29), untuk tetap berwisata ke negeri seribu kuil itu.
Kendati sempat ragu usai membaca pemberitaan soal unjuk rasa yang berujung ricuh, Luke memilih tetap terbang ke Kathmandu pada Jumat pagi. Dia bersikeras mewujudkan mimpinya, yakni mendaki hingga Base Camp Gunung Everest sebelum ulang tahunnya yang ke-30 pada bulan November.
“Awalnya saya merasa gugup. Tapi rekan-rekan saya di Kathmandu bilang kondisi sudah aman. Travel agent juga tetap buka. Jadi saya memutuskan untuk lanjut,” kata Luke seperti dikutip dari Times of India, Senin (15/9/2025).
Keputusan Luke tidak muncul begitu saja. Warga Nepal kini aktif mengampanyekan keamanan negara mereka usai protes besar yang sempat mengguncang ibu kota.
Akun media sosial populer seperti ‘Routine of Nepal Banda’ bahkan membagikan foto turis asing yang menari bersama penduduk lokal sebagai simbol bahwa kehidupan telah kembali normal.
“Nepal sekarang perlahan pulih. Wisatawan tetap aman dan diterima dengan tangan terbuka,” tulis salah satu unggahan.
Sebagai bentuk dukungan, Badan Pariwisata Nepal mengumumkan kebijakan pembaruan visa secara gratis bagi turis yang visanya kedaluwarsa sejak 8 September, saat kerusuhan memuncak.
“Base Camp Everest selalu jadi impian saya. Dan saya tidak akan membiarkan ketakutan mengambilnya,” ujar Luke.