Jejak Cinta di Penghujung Musim Dingin - Giok4D

Posted on

“Old memories are precious indeed. But we will make new ones in the future.” (Jung Yu-jin) “Take a deep look… It is so beautiful in here… Why live in the shadow world only with memories?” (Lee Min Hyung)

Kutipan di atas merupakan sebagian dari beberapa kutipan yang ada di drama Winter Sonata. Bagi pecinta serial drama asal Negeri Ginseng Korea Selatan, pasti tidak asing dengan Winter Sonata.

Winter Sonata adalah salah satu drama percintaan terkenal dari Korea Selatan di tahun 2002 yang mengambil latar di Pulau Nami. Maka tak heran jika di Pulau Nami banyak terdapat jejak pembuatan drama Winter Sonata.

Tempat-tempat romantis yang ada di drama, benda-benda yang digunakan seperti sepeda kuning, bahkan patung pemeran utama Winter Sonata pun ada di sana. Hampir setiap sudut Pulau Nami mengingatkan pada serial drama yang dibintangi oleh Bae Yong Joon dan Choi Ji-woo itu.

Berkunjung ke Pulau Nami akan menjadi nostalgia buat para pecinta drama ini. Meskipun dua dekade sudah berlalu, Winter Sonata (2002) masih menjadi salah satu serial drama favorit sepanjang masa di seluruh belahan dunia.

Drama inilah yang membuka jalan bagi Korean Wave (Gelombang Korea) di luar negeri Korea Selatan termasuk di Indonesia. Pulau Nami atau dikenal dengan sebutan Namieseom Island yang terletak di dekat Sungai Bukhangang di Bangha-ri, Namsan-myeon, Chuncheon, terkenal sebagai objek wisata bertema representatif Korea.

Pulau ini berbentuk setengah bulan, dengan konsep ‘satu-satunya republik imajinasi yang berbagi dongeng dan lagu indahnya dengan tamu dari seluruh dunia’, pulau ini menggunakan sebutan ‘Republik Naminara’.

Untuk masuk ke Republik Naminara, pengunjung bisa menaiki kapal ferry dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Tetapi jika ingin pengalaman yang lebih menantang, bisa dengan menaiki zip wire yang mirip flying fox dari Dermaga Gapyeong.

Korea Selatan memiliki fasilitas transportasi publik yang nyaman dan mudah diakses. Untuk menuju ke Pulau Nami dari Seoul sangatlah mudah, kita bisa menggunakan kereta ITX ke Stasiun Gapyeong dengan waktu sekitar satu jam.

Atau bisa juga dengan menggunakan bus dengan waktu tempuh sekitar dua jam perjalanan. Sesampainya di Gapyeong, perjalanan lalu dilanjutkan ke Dermaga Gapyeong dengan naik bus atau taksi. Kapal penyeberangan ke Pulau Nami tersedia setiap 20 menit sekali.

Pulau Nami menawarkan keindahan alam yang sangat kontras dengan suasana metropolitan Kota Seoul. Di Pulau Nami, pengunjung bisa menapaki jalanan berpasir dengan pepohonan di kanan dan kiri.

Pulau Nami menyambut para pengunjung yang datang dengan hangat. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya papan ucapan ‘Selamat Datang’ yang tertulis dalam berbagai bahasa tak jauh dari gerbang masuk Pulau Nami.

Begitu masuk, sedikit demi sedikit pengunjung akan menemukan kenangan-kenangan dari drama Winter Sonata. Termasuk patung boneka salju yang dibuat dalam salah satu adegan drama.

Di pulau ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan indah yang berbeda untuk setiap musim. Jalur pohon Cherry yang cantik di musim semi, jajaran pohon Metasequoia yang menyegarkan dengan taman air luar ruangan di musim panas, dedaunan berwarna-warni di musim gugur, serta pemandangan salju yang berkilau di musim dingin.

Saya kebetulan berkunjung di akhir musim dingin, pemandangan pepohonan yang meranggas tak berdaun dan taman air yang sebagian masih membeku mengukir kesan tersendiri di hati.

Pulau Nami merupakan destinasi wisata menawan yang selaras dengan ekosistem alam serta budaya dan seni. Pulau yang mempunyai hutan empat musim ini menyediakan jalur untuk pejalan kaki yang indah, seperti jalur Metasequoia, jalur Pohon Gingko, jalur Pohon Pinus Korea, dan jalur hutan Reed Woods yang pepohonannya berbaris rapi di kanan dan kiri jalan sehingga menjadi spot favorit pengunjung untuk berfoto.

Di Pulau Nami juga terdapat ruang budaya serta seni, seperti perpustakaan, Studio Kerajinan Tangan, Gedung UNICEF, dan museum lagu. Karena ini adalah Taman Ramah Anak UNICEF pertama di Korea, ada banyak ruang untuk anak-anak, termasuk taman bermain dan perpustakaan.

Beberapa hewan khas pun banyak terdapat di Pulau Nami. Salah satunya adalah burung merak. Burung-burung itu sangat jinak, nampak seperti sudah sangat terbiasa berada di dekat manusia. Mereka berjalan ke sana kemari tanpa merasa terganggu oleh kehadiran pengunjung yang berlalu-lalang.

Sebenarnya Pulau Nami bukan benar-benar pulau seperti sebuah pulau yang seharusnya. Dahulu Pulau Nami adalah sebuah dataran yang lebih tinggi dari dataran di sekitarnya.

Ketika pembangunan Bendungan Cheongpyeong pada tahun 1944, daratan disekitar Pulau Nami yang lebih rendah terendam air yang naik di Sungai Han Utara. Bagian daratan yang tidak terendam akhirnya menjadi Pulau Nami yang sekarang.

Sebutan Nami Island berasal dari nama seorang jenderal pada Zaman Dinasti Joseon yang meninggal karena dihukum mati, disebabkan oleh tuduhan pengkhianatan pada pemerintahan Raja Sejo yang merupakan raja ketujuh dari Dinasti Joseon, yaitu Jenderal Nami. Jenderal Nami dipercaya dimakamkan di tempat ini.

Namun sesungguhnya, makam Jenderal Nami sendiri tidak pernah ditemukan di tempat ini. Meskipun makam Sang Jenderal tidak ditemukan, namun rakyat percaya bahwa potongan tubuh Jenderal Nami terkubur dibawah tumpukan batu yang ada di pulau kecil di Chuncheon yang sekarang dikenal dengan nama Pulau Nami.

Sampai saat ini, tumpukan batu tersebut diyakini masyarakat bahwa jika seseorang mengambil batu dari sana, maka kesialan akan menimpanya dan akan terbawa sampai ke rumah mereka.

Ada juga sebuah prasasti batu yang dianggap sebagai penanda makam Jenderal Nami yang sebenarnya tidak pernah ditemukan. Nami, sebuah pulau indah kebanggaan warga Korea Selatan. Identik dengan nuansa penuh cinta yang sarat makna. Selain menjadi simbol kisah cinta, Nami juga menyimpan sejarah masa lalu yang gelap dan menyedihkan.

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel Sri Endahni, traveler lain yang ingin membagikan pengalaman liburan bisa mengirim artikel atau galeri foto ke redaksi detikTravel melalui link ini.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *