Sebuah makam misterius ditemukan di Kuningan. Makam itu merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda. Makam siapakah itu?
Terdapat sebuah makam bergaya misterius di Kuningan. Makam tersebut ternyata merupakan makam Van Beck, salah satu penguasa Belanda yang meninggal di Indonesia.
Salah satu pejabat Belanda, Van Beck meninggal dan dimakamkan di Indonesia. Selain nilai sejarahnya, makam tersebut memiliki keunikan dari gaya bangunan khas Eropa yang menarik perhatian masyarakat.
Arsitekturnya yang berbeda dari makam biasanya menambah kesan misterius, sekaligus menjadi saksi jejak-jejak penjajahan Belanda di Indonesia.
Lokasi Makam Van Beck
Makam Misterius ini terletak di Jalan Raya Cigugur-Palutungan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Berada di pinggir jalan, tepatnya di samping markas Koramil 1515 Cigugur.
Tidak banyak sejarah yang menulis mengenai jejak Van Beck di Indonesia. Hal ini disampaikan juru pemeliharaan situs makam, Iim Wakim.
“Bangunan ini adalah makam Jenderal Van Beck yang meninggal pada tahun 1912. Tapi tidak ada catatan sejarah ataupun informasi dari warga sini siapa sosok Van Beck tersebut, apakah dia seorang tentara Belanda atau saudagar kaya waktu itu,” ungkap Iim, seperti dikutip dari detikJabar.
Menurut Iim, lokasi tersebut dulunya memang digunakan sebagai pemakaman yang didominasi warga Belanda. Hal ini tampak dari gaya makam Van Beck yang bernuansa Eropa.
Gaya Bangunan Makam
Sebagai bangunan peninggalan masa sejarah, pemerintah setempat menjadikan makam Van Beck sebagai cagar budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Meski demikian, Iim mengatakan makam tersebut sudah banyak mengalami kerusakan.
“Ada dua makam, kondisi satu makam di sebelah Barat sudah terbongkar sedangkan satu lagi di sebelahnya sudah bolong. Tidak ada keterangan makam Van Beck yang mana, dan makam siapa yang satu lagi, apakah istrinya atau siapa saya tidak tahu,” ungkap Iim.
Gaya arsitektur yang menarik dari makam Van Beck, membuat masyarakat tertarik untuk berkunjung untuk melihat bentuk bangunan dari makam tersebut. Bentuknya menyerupai monumen yang dibangun dari susunan bata-bata besar berwarna putih. Meski sudah berdiri dalam waktu yang lama, bangunan ini tetap kokoh.
Pada bagian pintu masuk, makam ini dilengkapi dengan pintu yang terbuat dari pagar besi. Besi-besi yang berkarat menambah kesan misterius pada bangunan tersebut.
Saat memasuki area dalam makam, suasana menjadi lebih mistis dan gelap, pencahayaan hanya masuk melalui celah ventilasi yang berbentuk persegi panjang dan salip..
Di tengah bangunan yang berada di bawah kubah, terdapat tiga struktur yang tampak seperti peti mati, dua di antaranya terletak berdampingan, sedangkan satu lagi berukuran lebih kecil dan berada di atas kedua peti yang lebih besar.
Makam ini kemudian dikenal dengan Situs Van Beck dan menjadi destinasi wisata sejarah bagi traveler yang ingin menjelajah lebih jauh tentang peninggalan masa kolonial, terutama di Kuningan, Jawa Barat.






