Jenazah Pendaki Gunung Saeng yang Hilang Ditemukan, Proses Evakuasi Diwarnai Arogansi Oknum Polisi

Posted on

Jenazah pendaki gunung Saeng yang dilaporkan hilang telah berhasil ditemukan. Namun proses evakuasi korban diwarnai oleh arogansi oknum polisi.

Fahrul Hidayatullah alias Baim (18), pendaki Gunung Saeng, Bondowoso yang dilaporkan hilang akhirnya berhasil dievakuasi. Baim terjatuh ke dalam jurang sedalam 150 meter. Ia meninggal dunia.

Sayangnya proses evakuasi jenazah Baim sempat diwarnai oleh arogansi aparat yang diduga anggota oknum polres setempat.

Proses evakuasi jenazah warga Bangsalsari, Jember tersebut memang berlangsung cukup lama, bahkan memakan waktu hingga 12 jam. Itu karena medannya memang sangat terjal dan berisiko tinggi.

“Alhamdulillah, perjuangan panjang ini akhirnya tuntas, setelah jenazah korban dapat dievakuasi turun,” ungkap Komandan Tim Basarnas Surabaya, Nur Hadi, dikonfirmasi di lokasi, Minggu (4/5/2025).

Menurut dia, medan Gunung Saeng memang sangat ekstrem. Sehingga proses evakuasi jenazah korban memerlukan teknik dan peralatan tersendiri.

“Jenazah sempat tertahan selama 4 hari di titik ditemukan karena sulitnya medan. Juga beberapa kendala lain, di antaranya cuaca yang sering berubah,” tutur Nur Hadi.

Dari pantauan di lapangan, proses evakuasi dimulai sejak sekitar pukul 05.00 WIB. Pergerakan tim langsung dikomandani oleh Basarnas.

Setelah melakukan assessment selama beberapa menit, tim SAR lantas bergerak untuk turun ke titik jenazah yang tertahan. Jenazah yang telah dievakuasi kemudian dimasukkan ke kantong jenazah.

Selanjutnya jenazah korban diangkat ke bibir atau punggungan bukit menggunakan metode tactical ascender. Jenazah baru sampai perkampungan yakni Desa Sumber Waru, Binakal sekitar pukul 17.00 WIB.

Jenazah korban kemudian langsung dimasukkan ke mobil ambulan untuk dievakuasi ke RS Bhayangkara Bondowoso.

Proses Evakuasi Diwarnai Arogansi Oknum Polisi

Namun sayang di tengah proses evakuasi korban, seorang pria yang diduga dari Polres Bondowoso sempat melakukan ancaman pukulan dengan kayu kepada awak media yang melakukan peliputan.

Bukan hanya awak media yang mengalami tindakan arogansi oknum tersebut. Seorang anggota Tim SAR juga tak luput dari sasaran arogansi si polisi. Dia didorong hingga jatuh terduduk dan pantatnya terantuk batu.

“Saya wartawan foto. Karena arogansi oknum tersebut, saya tak dapat foto-foto momentum proses evakuasinya,” gerutu fotografer LKBN Antara, Badrus Yudosuseno.

Akibat aksi arogan oknum polisi yang melarang awak media untuk mengambil video maupun gambar tersebut, para wartawan mengeluh karena tak banyak foto/video yang diperoleh, sebagai bahan peliputan.

Senada disampaikan Tomy Iskandar, kontributor SCTV/Indosiar. Ia mengaku juga mendapat tindakan serupa, yakni tak boleh mengambil video.

“Padahal saya sudah sampaikan kalau wartawan. Malah dengan membentak dia bilang tidak ngurus walau media,” kata Tomy, yang juga Ketua IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia) Wilayah Tapal Kuda tersebut.

Menurutnya, tindakan arogansi oknum polisi itu jelas melanggar pasal 18 ayat (1) UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers. Yaitu dengan sengaja menghalangi tugas wartawan.

“Semoga tindakan arogansi semacam itu mendapat perhatian dari institusi kepolisian. Agar kita sebagai mitra komunikasi yang baik antara media dengan aparat tetap terjalin,” pungkas Tomy Iskandar.

Sosok Polisi yang Arogan saat Evakuasi Korban

Kasi Humas Polres Bondowoso, Iptu Bobby Dwi membenarkan oknum aparat yang sempat bertindak arogan kepada wartawan saat proses evakuasi pendaki gunung Saeng adalah dua anggotanya.

Mereka adalah Aipda Roni Setiawan dan Bripda Beni Leo Andriwan dari Kompi 3 Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Jatim.

“Betul. Setelah kami telusuri, yang bersangkutan berasal dari Polsek Binakal dan Brimob,” kata Bobby, Senin (5/5/2025).

Menurut Bobby, setelah kejadian, pihaknya yang mendapat laporan kemudian melakukan penelusuran. Keduanya kemudian mengakui telah bertindak arogan.

Namun begitu, tindakan yang bersifat pembinaan tetap akan dilakukan oleh kesatuan masing-masing baik Polres Bondowoso maupun Satuan Brimob.

——-

Artikel ini telah naik di detikJatim, bisa dibaca selengkapnya di sini dan di sini.