Tengah viral di media sosial menyebutkan ada harimau kurus di Ragunan lantaran pakannya dibawa pulang ke rumah oleh petugas. Disebutkan juga harimau dibiarkan kelaparan.
Gubernur Jakarta Pramono Anung langsung merespons soal isu pakan harimau itu. Pramono memastikan isu tersebut tidak benar.
“Nggak ada, saya sudah cek,” kata Pramono usai membuka Festival Storytelling Cerita Rakyat di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, seperti dikutip dari detikNews.
Narasi pakan harimau dibawa pulang petugas itu muncul dalam video harimau yang berjalan bolak-balik di dalam kandang. Pengunggah video menyebut kondisi harimau itu kurus.
Pramono berkelakar akan mengeluarkan harimau miliknya di Ragunan jika petugas berani membawa pulang pakan. “Kalau berani ngambil makanan anak harimau saya, harimaunya tak keluarin nanti,” seloroh Pramono.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Sementara Taman Marga Satwa (TMR) Ragunan turut membantah isu ini. Mereka menyebut isu tersebut merupakan fitnah yang terorganisir.
“Jadi kita secara tegas itu adalah fitnah ya yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang dilakukan pada Taman Marga Satwa atau Ragunan. Dan itu sepertinya memang fitnah yang terorganisir,” ujar Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang.
Bambang menambahkan, TMR tak hanya sekali diserang kabar itu. Agustus lalu, kata dia, kabar itu juga berembus kencang. “Iya tidak hanya sekali, tapi berturut-turut seperti ini ya,” jelasnya.
“Tahun ini, harimau juga. Lebih kepada harimau, kemudian pernah juga beruang ya. Nah ini dengan motif yang sama, dengan pola yang sama, dan juga isunya sama gitu loh. Isinya tentang hewan kurus, ini selalu begitu,” sambungnya.
Dia menjelaskan, harimau di TMR selalu dicek berkala untuk memastikan kebutuhan hingga kesehatannya. Bahkan badan kurus atau gemuk dari setiap binatang di TMR ada hitungan khususnya.
“Karena kalau dibilang harimau kurus, kita sudah melakukan body conditioning score ya. Ada standarnya kurus itu seperti apa. Dari body conditioning score itu harimau itu tidak kurus. Masih normal malah di atas normal,” jelas dia.
Viralnya isu yang disebut belum jelas itu membuat Bambang mengelus dada. Apalagi dia melihat banyak yang terhasut lantaran unggahan tersebut.
“Tapi memang kita tidak tahu apakah itu angle pengambilan gambarnya seolah-olah, dan itu komentarnya yang jelas itu ya. Komentarnya sangat tidak tidak edukatif gitu loh. Kita sangat menyayangkan, motifnya itu apa. Kita tidak tahu orang-orang ini memposting itu untuk apa tujuannya juga,” kata dia.
Bambang memastikan kebutuhan makan harimau dan hewan lainnya selalu terpenuhi. Bahkan pakan hewan di sana punya takaran khusus.
“Makanannya setiap hari dikasih makan ya. Makannya itu 5-6 kg daging per hari tergantung ukuran hewannya. Kalau yang besar mungkin sampai 6 kg ya, bahkan 7 kg ya. Tapi kalau yang standar kita juga perlu melakukan pembatasan, tidak boleh over weight juga,” ujarnya.
Lalu soal karyawan di TMR, Bambang menyebut selalu dilakukan pengecekan setiap pulang bekerja. Mereka akan melintasi pengecekan ketat sebelum pulang.
“Kita selalu cek saat keluar, dibuka kendaraan atau apa. Setiap petugas yang ke luar area, mau karyawan, mau pedagang, itu akan dicek. Keluarnya itu dicek kendaraan ataupun tas yang dicek. Jadi itu saya bilang tidak dilakukan oleh petugas kami ya, karena pengecekan kami sangat ketat ya oleh petugas security kami,” katanya.
