Kapal Wisata Dihentikan, Turis Tetap Ramai di Labuan Bajo

Posted on

Penghentian sementara kapal wisata di perairan Labuan Bajo tidak mengurangi kunjungan wisatawan ke daratan utama. Turis tetap memadati destinasi populer, menikmati pemandangan dan kawasan wisata darat di sana.

Kapal-kapal wisata dilarang berlayar karena cuaca ekstrem dan tragedi dua kapal tenggelam di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Aktivitas kapal wisata di perairan Labuan Bajo disetop sejak 26 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026.

Plt Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Dwi Marhen Yono mengatakan pada periode tertentu kondisi cuaca tidak bersahabat dan menunjukkan anomali sehingga wisatawan disarankan untuk tidak beraktivitas di kawasan perairan.

“Pada periode November-Maret kondisi cuaca di Labuan Bajo cenderung ekstrem sehingga memang tidak disarankan untuk melakukan aktivitas wisata di kawasan perairan. Dan bisa dialihkan ke destinasi di mainland lainnya di Labuan Bajo dan sekitarnya,” kata Dwi kepada detikTravel, Selasa (30/12/2025.

Dwi juga menyampaikan bahwa daya tarik Labuan Bajo bukan hanya terletak pada aktivitas di kawasan perairannya, tetapi berbagai destinasi dan aktivitas di daratannya pun tak kalah sip.

“Beberapa destinasi dalam kota, desa wisata, alam perbukitan, dan budaya dapat menjadi pilihan selain aktivitas wisata di kawasan bahari,” ujar dia.

Dwi juga mengatakan bahwa selama beberapa hari aktivitas di perairan ditiadakan, wisatawan tersebar di berbagai aktivitas.

“Hasil pemantauan Tim Satgas Nataru kami, terdapat aktivitas wisatawan (seperti) jogging di sekitar Labuan Bajo, aktivitas budaya juga terpantau ramai, kafe juga banyak dibanjiri wisatawan lokal, dan mancanegara. Rumah tenun juga ramai dikunjungi wisatawan,” kata Dwi.

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Enik Ermawati, menyampaikan pemerintah telah melarang aktivitas tersebut seraya mengutamakan keselamatan wisatawan yang jadi prioritas utama pemerintah.

“Sebagai langkah antisipasi dan demi mengutamakan keselamatan wisatawan, pemerintah telah melarang sementara seluruh perjalanan kapal wisata di wilayah Labuan Bajo, sejalan dengan peringatan dini cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang dikeluarkan BMKG. Kementerian Pariwisata menegaskan bahwa keselamatan wisatawan merupakan prioritas utama,” kata Ni Luh dalam keterangannya.

Ni Luh menegaskan jika ada kapal yang beroperasi kan ada sanksi yang mengintai bagi pelaku yang membandel. Ia berharap demi keselamatan bersama, tak ada kapal wisata yang beroperasi tanpa izin.

“Apabila ada kapal wisata yang melakukan pelayaran tanpa surat izin berlayar dari Kantor Kesyahbandaran Labuan Bajo, tentu sanksi akan diberikan oleh aparat terkait. Tapi kami berharap agar tidak ada satupun kapal wisata ataupun pengelola kapal wisata yang berlayar tanpa izin berlayar,” kata Ni Luh.