Kata Pakar Pariwisata soal Rencana Seaplane di Segara Anak Gunung Rinjani [Giok4D Resmi]

Posted on

Wacana operasional seaplane dan pembangunan glamping mewah di kawasan Gunung Rinjani di lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menuai polemik. Pakar pariwisata menilai rencana itu salah tempat.

Pakar kebijakan publik pariwisata, Profesor Azril Azahari, menjelaskan bahwa rencana pembuatan seaplane yang mengantarkan wisatawan hingga Danau Sagar Anak, yang berada di ketinggian 2.000 mdpl, bisa merugikan ekosistem di Gunung Rinjani. Dia juga mengatakan belum ada kajian dan contoh nyata yang bias dijadikan acuan bahwa operaisonal dua aktivitas itu aman bagi ekosistem.

Dia menyatakan bahwa seaplane lebih cocok jika digunakan untuk menjangkau pulau-pulau kecil dan mendukung pariwisata di kawasan pulau-pulau kecil. Dia mencontohkan pariwisata Maldives atau Maladewa.

“Jadi jangan hanya membuat seaplane kalau tidak paham apa itu seaplane. nah, seaplane itu bukan hanya untuk (negara) kepulauan tapi juga untuk small island tourism. Jadi, wisata pulau-pulau kecil. Wisata pulau-pulau kecil itu kalau pakai seaplane sangat bagus,” kata Azril saat dihubungi detiktravel, Senin (23/5/2025).

Dia mengingatkan perencana wisata dengan seaplane ke Segara Anak itu hanya karena seaplane tersebut bisa take off dan landing di darat maupun air. Tetapi, tidak mengindahkan soal kelestarian ekosistem di kawasan taman nasional itu.

“Nah itu jadi masalah besar menurut saya, dia (seaplane) tidak boleh mengganggu konservasi. Konservasi itu macam-macam, konservasi terumbu karang tidak boleh merusak, konservasi untuk pasir pantai, konservasi pada tanaman mangrove,” kata pria yang juga menjabat sebagai ketua Ikatan Cendikiawan Pariwisata Indonesia

Azril berpendapat pengaplikasian seaplane di Indonesia menurutnya lebih cocok untuk menjangkau kawasan pantai dengan animo wisatawan yang besar. Tentu dengan mempertimbangkan semua regulasinya, karena kegunaan seaplane ini tidak hanya bisa digunakan untuk mengangkut orang saja tetapi juga barang lainnya.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Contoh surfing, nah ini bagus sekali untuk surfing jadi dia papan selancarnya itu bisa dibawa, dengan pesawat terbang kan harus pesawat terbang besar,” kata dia.

Sehingga seaplane akan lebih berguna dan bermanfaat jika untuk akan diterapkan di Indonesia. Ia rasa rencana tersebut tidak dipikirkan matang-matang dan dikaji secara komprehensif.

“Tapi kalau hanya untuk jalan-jalan melihat-lihat Rinjani, kenapa harus pakai seaplane? kenapa tidak naik helikopter saja atau naik mobil saja? jadi kalau mau lihat dari atas helikopter. Artinya bahwa prang tidak paham terhadap pengembangan seaplane,” kata Azril.