KBRI Phonm Penh dan Bangkok Keluarkan Travel Warning, WNI Diimbau Waspada

Posted on

Di tengah konflik panas yang terjadi di perbatasan Thailand dan Kamboja. Banyak negara-negara yang mengeluarkan imbauan travel warning bagi warganya untuk lebih berhati-hati saat berada di sana atau hendak berkunjung ke sana.

Negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Hong Kong, hingga Israel pun telah mengeluarkan travel warning tersebut.

Belum lama ini juga Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phonm Penh dan KBRI Bangkok mengimbau WNI untuk menjauh dari kawasan konflik.

“KBRI Phonm Penh mengimbau agar seluruh WNI untuk tetap tenang, waspada, dan tidak panik,” tulis KBRI Phonm Penh dikutip dari Antara, Jumat (25/7/2025).

KBRI Phonm Penh mengatakan konflik antara Thailand dan Kamboja telah mengalami eskalasi di wilayah perbatasan Provinsi Oddar Meanchay dan Preh Vihear di Kamboja pada Kamis kemarin. Mereka mengimbau untuk WNI segera melapor agar terdata dan mempermudah komunikasi dengan pihak KBRI melalui www.peduliwni.kemenlu.go.id.

Jika keadaan mendesak dan membutuhkan banuan dari pihak KBRI, warga Indonesia di Phonm Penh bisa menghubungi nomor hotline mereka di +85512813282 dan +85561844661 terkait kekonsuleran.

Selain itu, KBRI di Bangkok juga menyampaikan informasi imbauan yang sama dan mengimbau warga negara untuk senantiasa memperhatikan informasi terkini. Utamanya menjauh dari wilayah konflik.

“Pantau perkembangan situasi keamanan dari sumber resmi dan ikuti arahan dari pemerintah setempat,” tulis KBRI Bangkok dalam akun Instagramnya.

Dalam beberapa hari terakhir, intensitas konflik semakin meningkat dengan masing-masing pihak saling menyalahkan sebagai pemicu kekerasan. Militer Thailand dilaporkan melakukan serangan udara menggunakan jet tempur F-16, sementara pasukan Kamboja disebut menggunakan peluncur roket BM21 sebagai balasan.

Akibat situasi yang terjadi, seluruh jalur perlintasan perbatasan antara kedua negara ditutup. Sekitar 40.000 warga sipil juga telah dievakuasi dari wilayah konflik demi alasan keamanan.

Kementerian Luar Negeri Indonesia optimis konflik yang terjadi itu bisa terselesaikan dengan jalan yang baik dan secara damai sesuai dengan ketentuan yang telah diyakini.

“Kami yakin sebagai negara yang bertetangga, kedua negara akan kembali ke cara-cara damai untuk menyelesaikan perbedaan mereka, sejalan dengan prinsip-prinsip yang tercermin dalam Piagam ASEAN dan Traktat Persahabatan dan Kerja Sama,” tulis Kemenlu di platform Twitter atau X.

“Pemerintah Republik Indonesia juga terus memantau keselamatan dan keberadaan warga negara Indonesia yang tinggal di daerah terdampak,” keterangan dilanjutkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *