Keajaiban Alam Salju Abadi di Jayawijaya Terancam Punah 2026, Ini Analisis BMKG baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Salju abadi di Puncak Cartenz, Pegunungan Jayawijaya, Papua Tengah, yang disebut-sebut sebagai keajaiban alam, diprediksi lenyap pada 2026. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah lebih dulu membeberkan analisisnya.

Prediksi itu diungkapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dalam Forum Nasional Pekan Iklim Bali 2025, Denpasar awal pekan ini. Dia mengatakan bahwa tutupan es di puncak gunung tertinggi di Indonesia itu semakin memprihatinkan. Dia bahkan sempat menyaksikan langsung kondisi lapangan pada 2023.

“Saat itu es masih meliputi lebih dari sepertiga puncak. Hari ini, berdasarkan berbagai monitor, es di puncak Cartenz hanya tersisa di relung-relung batu,” kata Hanif.

Prediksi itu pernah diungkapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada akhir 2024. BMKG menunjukkan penurunan ketebalan es yang ekstrem dalam satu dekade terakhir. Selain itu, luasan es juga terus menyusut. Pada 2022, area gletser di Puncak Sudirman masih 0,23 km², sementara survei 2024 mencatat tinggal 0,11-0,16 km².

“Penurunan ini sangat signifikan dan sulit dipertahankan. Kami mendokumentasikan kepunahan es di Papua karena kita sudah masuk tahap di mana mempertahankannya hampir mustahil,” jelas Koordinator Bidang Standardisasi Instrumen Klimatologi BMKG Donaldi Sukma Permana dikutip dari CNBCIndonesia.

BMKG menyebut penyebab utama pencairan salju abadi di Jayawijaya adalah laju perubahan iklim global yang makin tidak terkendali. Fenomena El Nino juga ikut mempercepat proses mencairnya gletser tropis tersebut.

Staf BMKG Najib Habibie menambahkan bahwa hasil monitoring terbaru memperlihatkan stake pengukur ketebalan es yang ditanam sejak 2010 kini sudah terekspos seluruhnya ke permukaan.

“Ini bukti pemanasan global sudah nyata, mengancam ikon berharga milik Indonesia,” ujarnya.

Salju abadi di Puncak Jayawijaya merupakan fenomena unik karena berada di wilayah tropis. Selama puluhan tahun, keberadaannya menarik perhatian ilmuwan, peneliti, hingga pecinta alam. Kini, ancaman kepunahan es tersebut menjadi simbol komitmen global menekan emisi gas rumah kaca belum cukup berdampak.

“Alam tidak bisa dibohongi. Upaya kita menekan emisi masih jauh dari cukup. Hilangnya salju Cartenz menjadi simbol kegagalan kita menghadapi perubahan iklim,” kata Hanif.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Salju abadi di puncak Cartenz dianggap sebagai keajaiban alam karena merupakan fenomena alam yang langka, yaitu salju tropis di garis khatulistiwa, sebuah pemandangan kontras dan unik antara iklim tropis di sekitarnya dan suhu dingin di puncaknya.

Keajaiban itu juga diperkuat oleh keunikan geografisnya sebagai pegunungan kars di daerah tropis dan statusnya sebagai salah satu dari sedikit tempat di dunia yang masih memiliki salju abadi.

Sebagai bagian dari warisan alam Indonesia, Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid pun menjadi simbol kekayaan alam dan memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *