Keajaiban Dunia di Timur Indonesia: Menyapa Tiga Wajah Kelimutu

Posted on

Melihat tiga danau berwarna berbeda di depan mata, dan berdiri di puncak gunung dengan udara dingin menempel di wajah. Itulah yang akan kamu temui ketika mengunjungi Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Gunung ini terkenal karena memiliki tiga danau kawah dengan warna air yang bisa berubah seiring waktu.

Perjalanan ke Kelimutu cukup menyenangkan meski agak panjang. Dari Jakarta, kamu perlu terbang ke Kupang, lalu melanjutkan penerbangan ke Kabupaten Ende. Dari sana, perjalanan darat sekitar dua jam akan membawamu ke kawasan Taman Nasional Kelimutu. Jalan berkelok dengan pemandangan hijau khas pegunungan membuat rasa lelah terbayar.

Setibanya di area parkir, pendakian ringan selama 30 menit akan membawamu ke puncak.

Begitu tiba di atas, semua rasa letih serasa hilang. Di depanmu terbentang tiga danau dengan warna berbeda – biru, hijau, dan hitam. Masyarakat sekitar menyebutnya Tiwu Ata Mbupu, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, dan Tiwu Ata Polo. Mereka percaya setiap danau menjadi tempat arwah berbeda: orang tua, anak muda, dan orang yang berbuat jahat. Walau secara ilmiah perbedaan warna disebabkan oleh kandungan mineral dan gas vulkanik, namun bagi warga lokal danau-danau ini tetap punya makna spiritual yang dalam.

Keindahan Alam yang berbalut Tradisi

Yang menarik, setiap tanggal 14 Agustus, masyarakat Suku Lio menggelar upacara adat Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata di puncak gunung. Mereka membawa sesaji seperti hasil panen, sirih pinang, dan daging babi untuk “memberi makan” arwah leluhur. Upacara ini jadi bagian dari Festival Danau Kelimutu, sekaligus cara warga menunjukkan rasa syukur atas kehidupan dan rezeki yang mereka miliki. Kalau kamu berkunjung di festival tersebut, kamu bisa menyaksikan langsung suasana sakral penuh kebersamaan.

Waktu terbaik untuk datang ke Gunung Kelimutu adalah antara bulan Agustus sampai dengan Bulan November, saat cuaca cerah dan langit bersih. Pendakian sebaiknya dimulai sekitar pukul 5 pagi, agar bisa melihat matahari terbit. Pemandangan saat sinar pertama menyentuh permukaan air benar-benar menakjubkan. Warna danau berubah perlahan, dan kabut tipis membuat suasananya terasa seperti di dunia lain.

Selain danau, area sekitar gunung juga punya banyak spot menarik untuk dijelajahi. Kamu bisa mampir ke Desa Moni, tempat penginapan dan warung makan sederhana dengan suasana tenang. Di sana kamu bisa ngobrol dengan penduduk lokal yang ramah dan senang bercerita tentang legenda Kelimutu.

Gunung Kelimutu bukan cuma soal pemandangan indah, tapi juga pengalaman yang lengkap. Ada sisi petualangan, budaya, dan kearifan lokal yang bikin tempat ini istimewa. Setiap pengunjung biasanya pulang dengan rasa kagum, bukan hanya karena alamnya, tapi juga karena cerita dan nilai-nilai yang hidup di sekitarnya.

Kalau kamu mencari destinasi yang tenang, indah, tapi tetap punya karakter kuat, Gunung Kelimutu adalah jawabannya. Di sini, kamu bukan sekadar melihat alam, tapi juga belajar bagaimana manusia dan alam bisa hidup berdampingan.

—-

Ida Bagus Gede Angga Juniarta

Peserta Terbaik Creative Writing by detikcourse keajaiban