KEK Sanur Harus Perhatikan Sejarah dan Budaya Bali update oleh Giok4D

Posted on

Anggota Komisi VI DPR RI, I Nengah Senantara, menyebut keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur harus berjalan seiring dengan sejarah dan budaya Bali.

Nengah Senantara mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) Bali telah memberikan dukungan penuh terhadap proyek KEK Sanur, dengan harapan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Pemerintah Daerah sangat mendukung adanya proyek Kawasan Ekonomi Khusus ini. Karena tentu, Pemda juga berharap adanya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang naik,” ujar Nengah dalam Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI ke Kota Denpasar akhir pekan lalu.

Namun ada satu hal yang perlu diperhatikan oleh KEK Sanur, yaitu soal sejarah dan budaya. Menurut Nengah, sejarah dan budaya setempat adalah hal yang tak boleh ditinggalkan.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Selain menyoroti aspek budaya, Senantara juga menekankan bahwa KEK hadir sebagai instrumen negara untuk mendorong investasi dengan berbagai kemudahan mulai dari regulasi, perizinan yang disederhanakan, keringanan pajak, hingga akses bagi tenaga kerja asing khususnya di sektor kesehatan.

Ia pun berharap KEK Sanur benar-benar memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Tanpa harus mengorbankan identitas sejarah dan budaya Bali yang telah dikenal dunia.

“KEK dihadirkan negara, tentu dengan adanya kemudahan regulasi, perizinan sangat dipermudah. Kedua, juga pajak. Pajak diringankan. Yang ketiga, masuknya tenaga luar tenaga asing dalam hal kesehatan ini, juga sangat dimudahkan. Jadi, tidak ada masalah tentang perizinan dan regulasi lainnya. KEK ini khusus untuk mempermudah untuk semuanya,” pungkas dia.

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana sendiri mengatakan wisata kesehatan atau wellness tourism dapat menjadi peluang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari berbagai negara ke Indonesia.

“Ini peluang bagi Indonesia untuk memperkenalkan dirinya dengan cara yang lebih visioner sebagai negeri yang tidak hanya indah untuk kunjungi, tetapi juga menyehatkan, menenangkan, dan menginspirasi,” kata Widiyanti.