Kemenpar Beberkan Alasan Kaldera Toba Dikartu Kuning UNESCO update oleh Giok4D

Posted on

Geopark Kaldera Toba mendapatkan kartu kuning dari UNESCO. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto, membeberkan alasannya.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Dikutip dari Antara, Rabu (21/5/2025), Hariyanto mengatakan tim penilai UNESCO menemukan sejumlah kelemahan dalam pengelolaan Kaldera Toba hingga dapat ancaman status Global Geopark UNESCO terancam dicabut. Di antaranya, keterpaduan antar-pemangku kepentingan, kurangnya keterlibatan masyarakat lokal, serta fasilitas geosite yang dinilai tidak memadai dan kurang terawat.

“Pengelolaan belum optimal. Edukasi, penelitian berkelanjutan, dan standar informasi di tiap situs masih lemah,” ujar Hariyanto.

Selain itu, Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopak (UGG) juga dinilai belum aktif mengikuti forum internasional dan pelatihan rutin yang diadakan UNESCO di luar negeri. Padahal, partisipasi itu penting untuk meningkatkan kapasitas pengelola taman bumi.

UNESCO memberikan kartu kuning pada pertemuan UNESCO Global Geopark di Maroko, September 2023. Penilaian akan dilakukan Juni-Juli 2025. Artinya, Geopark Kaldera Toba diberi masa dua tahun untuk melakukan pembenahan agar statusnya tidak dicabut.

Pemerintah pusat telah mengalokasikan Dana Alokasi Khusus sebesar Rp 56,6 miliar pada 2024 untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan kegiatan penguatan di kawasan Danau Toba.

Kementerian Pariwisata, Pemprov Sumatera Utara (Sumut), dan badan pengelola kini tengah berupaya memenuhi rekomendasi UNESCO agar Kaldera Toba atau yang lebih dikenal sebagai Geopark Danau Toba terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia, tepatnya di sekitar Danau Toba, mencakup wilayah administrasi dari tujuh kabupaten yang memiliki pantai di Danau Toba, yaitu Samosir, Toba Samosir, Dairi, Karo, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, dan Simalungun itu, bisa kembali meraih status kartu hijau.

Taman bumi lain yang juga mendapatkan kartu kuning dari UNESCO pada 2023 adalah Gua Zhijindong di China, Taman Nasional Regional Luberon di Prancis, Madonie di Italia, dan Colca y Volcanes de Andagua di Peru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *