Kenalkan Sejarah Kota, Pemkot Magelang Berikan Bus Wisata Gratis untuk Siswa SD

Posted on

Pemerintah Kota Magelang mempunyai program pengenalan sejarah kota untuk siswa sekolah dasar (SD). Berkeliling menggunakan bus ke sejumlah destinasi kota tersebut.

Program itu dikembangkan untuk pengenalan sejarah Kota Magelang kepada siswa SD. Menariknya, program itu tanpa ada pungutan biaya.

Start poin ada di Terminal Tipe C Magersari, Kota Magelang. Nantinya, peserta diajak keliling menikmati wisata warisan budaya yang berada di Kota Magelang dengan durasi sekitar 2,5 jam.

Kemudian setelah selesai kembali menuju titik awal di Terminal Tipe C Magersari, Kota Magelang. Untuk saat ini disediakan tiga bus yang mampu membawa sekitar 75 peserta dengan pemandu.

Program itu dilaksanakan mulai April sampai Desember 2025. Sasarannya siswa SD kelas 4 se-Kota Magelang.

Dalam peluncuran hari ini, rute yang dilewati dari Terminal Tipe C-Museum Akmil-Kebun Bibit Senopati-Proklim Jambon Gesikan (15 menit)-Perpusda-Museum BPK (15 menit)-Damkar (15 menit)-Museum Sudirman-Plengkung-Museum Bumiputera-Alun-Alun Magelang, dan Gunung Tidar.

“Ini sementara untuk anak-anak sekolah dasar (diajak berwisata). Karena ini memberikan ilmu kepada anak-anak biar mengerti tentang cerita Kota Magelang,” kata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Magelang, Sarwo Imam Santoso, dikutip dari detikJateng, Rabu (30/4/2025).

“Bahwa Magelang itu punya cerita sejarah yang bagus, tapi anak-anak sekarang nggak tahu. Nanti (siswa) diatur oleh Dikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) jadwalnya untuk seluruh SD. Ini setiap minggu pertama dan minggu ketiga,” sambung Imam yang juga ketua panitia.

Saat ditanya mengenai durasi pendek saat melewati rute wisata, Imam menjelaskan, semua destinasi dilewati hanya untuk kepentingan launching saja. Kemudian, nantinya akan dikurangi lokasinya sehingga estimasi ditempuh selama 2 jam.

“Di lokasi itu sekitar 15 menit, rata-rata molor 5 menit. Tadi yang turun di Museum BPK, Damkar dan Kampung Proklim. Kalau lainnya melintas terus diceritakan sama pemandunya. Misal lewat Museum Sudirman, diceritakan, kalau lewat Museum Abdul Jalil diceritakan tentang museum tersebut,” ujar Imam.

Saat disinggung perihal untuk pelajar SMP, SMA, mahasiswa hingga masyarakat umum, Imam mengatakan masih dikaji.

“Masih dikaji. Ini juga baru berjalan dan akan kita evaluasi, apakah ada yang kurang dan lain-lainnya,” ujar dia.

Sementara itu, Wali Kota Magelang Damar Prasetyono mengatakan launching transportasi wisata gratis ini merupakan bagian program kerjanya.

“Kita khususnya dulu bagi anak-anak (Kota Magelang). Ini wujud dari inklusivitas daripada kebijakan Pemerintah Kota Magelang,” kata Damar.

“Ya, kadang-kadang kita miris juga anak-anak sekolah yang TK/SD pernah ke museum ini, pernah ke ini. Ada yang belum, kasihan lah. Untuk itu, kami mempunyai kebijakan untuk ada angkutan gratis, tiket gratis masuk ke tempat wisata khususnya museum-museum,” tambah Damar.

Damar melanjutkan, program ini merupakan langkah strategis untuk membangun karakter dan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap Kota Magelang sejak dini.

“Di tahap awal, program ini didukung oleh 3 unit bus dengan rute perjalanan yang menggabungkan ‘Magelang Bercerita’ untuk memperkenalkan sejarah Kota Magelang kepada anak-anak. Dan ‘Magelang Berkelanjutan’ yang menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan,” ujarnya.

Pihaknya yakin, program ini akan membawa banyak manfaat terutama bagi generasi muda. Nantinya bakal dilangsungkan evaluasi secara berkala.

“Oleh karena itu, sepanjang pelaksanaannya hingga Desember 2025, kita akan terus melakukan evaluasi secara berkala dan terukur. Untuk memperbaiki kekurangan, memperkaya metode edukasi serta memastikan kualitas pelaksanaan semakin baik dari waktu ke waktu,” ujarnya.