Kepiting Kuasai Jalanan untuk Migrasi, yang Lain Dilarang Lewat

Posted on

Kepiting merah menguasai jalanan setiap Oktober di Pulau Christmas, Australia. Papan peringatan dipasang untuk memuluskan perjalanan kepiting-kepiting itu, petugas juga diturunkan.

Bukan 100 atau 200 ekor kepiting yang melintasi jalanan itu. Jumlahnya tak main-main, mencapai 100 juta kepiting merah (Gecarcoidea natalis) yang terlibat.

Ya, Setiap Oktober, Pulau Christmas dikuasai kepiting merah. Jalanan ditutup, warga mengalah.

Pemandangan spektakuler itu tak hanya memukau wisatawan, tapi juga menjadi momen penting bagi para konservator dan penjaga taman nasional, serta ditunggu oleh warga lokal.

Petugas taman diturunkan untuk mengamankan kepiting-kepiting-kepiting itu. Mereka menjaga agar kepiting itu terhindar dari invasi semut kuning.

“Langkah ini juga bagian dari upaya melindungi mereka dari ancaman semut kuning invasif,” ujar Brendon Tiernan, koordinator Program Lapangan Senior di Taman Nasional Pulau Christmas untuk spesies terancam, dikutip dari The Guardian, Rabu (29/10/2025).

Semut kuning invasif pernah menjadi momok besar di pulau itu. Hewan kecil itu menyemprotkan asam format ke tubuh kepiting, menyebabkan dehidrasi hingga kematian massal.

Untuk mengatasinya, para ilmuwan memperkenalkan tawon mikro asal Malaysia pada 2016. Tawon dianggap sebagai predator alami yang menekan populasi hama penghasil madu, sumber makanan utama semut tersebut.

“Dampaknya sangat signifikan. Kami memang belum memenangkan perang, tapi kami sudah membuat kemajuan besar,” kata Tiernan.

Sebelum program itu dimulai, sekitar dua pertiga populasi kepiting merah sempat musnah pada awal 2000-an hingga pertengahan 2010-an. Kini, jumlahnya kembali melonjak hingga lebih dari 180 juta ekor. Jumlah itu menunjukkan sebuah pemulihan luar biasa dalam waktu satu dekade.

Buat warlok, musim migrasi kepiting merah itu dianggap spesial. Mereka menggunakan peniup daun dan penggaruk taman untuk membantu kawanan kepiting melintasi jalan dengan aman. Sebagian bahkan rela menyapu halaman dan jalanan rumah sebelum berangkat kerja atau sekolah agar tidak melukai hewan-hewan kecil berwarna merah itu.

“Jalanan di sini berubah seperti karpet merah yang bergerak,” kata seorang warga sambil tersenyum.

Di banyak teras rumah, kepiting beristirahat sejenak sebelum kembali melanjutkan perjalanan panjangnya ke pesisir. Penduduk dengan sabar memindahkan mereka satu per satu, mengarahkan ke jalur yang lebih aman dan pendek.

Migrasi Menuju Pantai

Setibanya di pantai, kepiting jantan menggali liang untuk betina bertelur. Betina akan mengerami telurnya selama dua minggu, lalu melepaskannya ke laut pada saat air pasang, diperkirakan jatuh pada 14-15 November tahun ini.

Setelah menetas, larva-larva kecil mengikuti arus laut selama sekitar sebulan hingga kemudian kembali ke daratan sebagai kepiting muda. Siklus kehidupan itu berulang setiap tahun, menjadi ritual alami yang ditunggu-tunggu penduduk dan wisatawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *