KGPH Mangkubumi atau Hangabehi memberi pernyataan usai disebut berkhianat oleh GKR Timoer Rumbay setelah dirinya dinobatkan menjadi Paku Buwono XIV.
“Jadi menyikapi tuduhan dari Mbakyu Timoer kemarin yang katanya berkhianat kepada kakak-kakaknya dan juga adiknya, saya kira kurang pas, karena sampai detik itu pada waktu itu saya menunggu jawaban,” kata Mangkubumi.
Mangkubumi menyebut bahwa pertemuan dengan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, dan Wali Kota Solo Respati Ardi saat itu tidak pernah membahas mengenai suksesi.
Menurut Mangkubumi, saat itu para pejabat tersebut mereka menanyakan apa kebutuhan Keraton Solo yang bisa dibantu oleh pemerintah. Mangkubumi menjelaskan, dalam hal itu Pemerintah Kota Solo menawarkan pengamanan selama prosesi kirab pemakaman PB XIII dari Keraton Solo hingga makam raja-raja Imogiri.
“Pertemuan kemarin itu yang kemudian ada Pak Wapres, Pak Gubernur dan Pak Wali Kota dianggap menyepakati siapa yang akan dicalonkan menjadi Paku Buwono ke-XIV, padahal di situ saya dengar sendiri tidak ada, untuk menyepakati itu tidak ada pembicaraan ke arah situ,” imbuh Mangkubumi.
Diberitakan sebelumnya, putri tertua Paku Buwono XIII, GKR Timoer Rumbay menyebut Mangkubumi sebelumnya sudah setuju soal KGPAA Hamangkunegoro sebagai penerus raja Keraton Solo selanjutnya.
“Kan kami sudah berbicara. Sebelumnya kan kami sudah bicara, bahkan kami sudah di hadapan Gubernur, Bapak Respati dan Bapak Gibran, kami kan sudah berbicara. (Pada saat itu kesepakatannya seperti apa?) Kami sudah bersepakat untuk Paku Buwono, Putra Mahkota,” ujar Rumbay, Kamis (13/11).
Rumbay menyebut kesepakatan itu terjadi saat Wapres Gibran melayat Paku Buwono XIII. “Di situ saya sudah menyebutkan itu. (Itu terjadi sebelum pemakaman PB XIII?) Iya, ketika Gibran datang ke sini, kami kan rapat. Itu sudah saya sampaikan dan kami sudah sepakat (putra mahkota sebagai PB XIV),” bebernya.
Menurut Rumbay, penobatan Mangkubumi telah memecah Keraton Solo dengan dua kepemimpinan. “Saya hanya kasihan keraton. Dipecah belah seperti ini. Ini seperti mengulang, seperti mengulang suksesi Paku Buwono XIII yang lalu,” ucap Rumbay.
—
Artikel ini sudah tayang di detikJateng. Klik di sini untuk membaca selengkapnya.






