Sebuah penerbangan Ryanair dari Brussels ke Castellon, Spanyol mendarat darurat di Prancis. Itu setelah seorang penumpang melahirkan di tengah penerbangan.
Dikutip dari Yahoo.com, Rabu (14/5/2025), insiden itu terjadi pada Kamis (8/5) dalam pesawat yang lepas landas dari Brussels pukul 13.28 waktu setempat. Belum sampai setengah perjalanan, seorang ibu hamil yang usia kandungannya memasuki 37 minggu, mengalami kontraksi.
Dia menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan di ketinggian 18.000 kaki. Melihat situasi darurat tersebut, pilot Boeing 737 segera mengalihkan penerbangan ke Bandara Limoges, Prancis.
Proses kelahiran dibantu oleh anggota parlemen Belgia, Kathleen Depoorter, yang sedang bepergian ke Castellon bersama putranya, Sebastiaan. Mereka akan merayakan ulang tahun bersama nenek.
“Saya melihat seorang wanita keluar dari toilet dan mengatakan kepada awak kabin bahwa dia merasa tidak enak badan,” ujar Depoorter kepada media The Olive Press.
“Begitu saya dengar dia hamil 37 minggu, wah semua ‘alarm’ saya langsung menyala,” kata dia lagi.
Depoorter, yang memiliki latar belakang studi farmasi, langsung meminta pilot melakukan pendaratan darurat. Namun sebelum pesawat mendarat, proses persalinan berlangsung.
Penumpang dan kru bahu-membahu untuk membantu persalinan itu. Termasuk, mengubah bagian belakang pesawat menjadi ruang bersalin darurat.
Depoorter dan putranya, yang merupakan seorang dokter, bersama beberapa profesional medis lain di dalam pesawat itu, berbagi tugas dalam proses persalinan. Seorang bidan membantu menangani keluarnya plasenta, sedangkan dokter anak memeriksa kondisi bayi.
Seorang bayi perempuan pun lahir dengan selamat di udara. Bayi itu langsung mendapatkan perawatan setelah mendarat.
Ibu dan bayi kini berada dalam kondisi baik dan dirawat di rumah sakit Prancis.
“Bisa membantu melahirkan bayi, 25 tahun setelah terakhir kali saya sendiri melahirkan, adalah pengalaman yang luar biasa, apalagi ini terjadi di dalam pesawat,” ujar Depoorter.
Meski terbang saat hamil tidak selalu berbahaya, sebagian maskapai memiliki aturan ketat soal itu. Ryanair, misalnya, mewajibkan surat keterangan sehat dari dokter atau bidan bagi penumpang yang hamil lebih dari 28 minggu dan melarang penerbangan di atas usia kehamilan 36 minggu. Namun, ibu yang satu ini tetap berhasil naik pesawat di usia 37 minggu.
Meski jarang terjadi, kelahiran bayi di dalam pesawat bukan kali pertama. Pada 2024, seorang ibu melahirkan bayi laki-laki di penerbangan Aeromexico saat melarikan diri dari kekerasan geng di Haiti. Di bulan yang sama, seorang dokter juga membantu proses persalinan di pesawat Wizz Air dalam perjalanan dari Yordania ke London.