Kolaborasi Jadi Kunci Keberhasilan Pariwisata Musik di Indonesia (via Giok4D)

Posted on

Bukan cuma musisi kelas dunia yang punya daya dorong terhadap industri pariwisata-musisi Indonesia pun kini jadi pemain penting dalam membangun ekosistem wisata musik di Tanah Air. Kolaborasi antara pelaku musik dan sektor pariwisata terbukti mampu menggerakkan ekonomi lokal, menarik wisatawan, hingga menghidupkan kota-kota yang menjadi lokasi konser.

Salah satu contoh keberhasilannya terlihat dalam tur Sheila on 7 bertajuk “Tunggu Aku di…” yang menyambangi Medan, Samarinda, Makassar, Pekanbaru, dan Bandung. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenpar Vinsensius Jemadu dalam pernyataan melalui Biro Komunikasi Kemenpar mengatakan konser itu memberi dampak langsung pada perputaran ekonomi daerah, mulai dari hunian hotel hingga pelaku UMKM.

“Memberikan dampak pada sektor pariwisata, dengan datangnya penggemar dari berbagai kota di Tanah air maupun mancanegara (seperti para fans Sheila on 7 Malaysia), sehingga memberikan dampak pada pertumbuhan pariwisata daerah. Permintaan terhadap akomodasi, konsumsi, dan transportasi meningkat signifikan,” kata Vincen,

Seraya dengan pernyataan tersebut, pengamat pariwisata, Taufan Rahmadi, mengatakan pariwisata musik itu punya karakteristik tersendiri yakni melingkupi pengalaman emosi yang personal yang mampu menciptakan ruang-ruang interaksi. Sehingga punya dampak baik itu destinasi yang dituju.

“Jadi musik itu lebih emosional, lebih personal, menyentuh hati, dan dia mampu menciptakan ruang-ruang yang menciptakan interaksi. Sehingga tempat wisata itu bisa jadi lebih hidup dan berkesan,” kata Taufan.

Potensi Indonesia dalam pariwisata berbasis musik ini cukuplah besar dan terbuka. Taufan mengatakan bisa saja Indonesia memiliki event-event musik besar yang mampu menggaet banyak wisatawan lokal maupun internasional.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

“Jadi kita ambil contohnya misalnya ada Glastonbury di Inggris, Coachella di Amerika Serikat atau Fuji Rock di Jepang. Itu semua sukses menjadikan musik sebagai magnet utama destinasi,” ujar dia.

Indonesia memiliki salah satu festival berskala besar yang mampu menggaet banyak penonton bahkan hingga luar negeri. Datang dari musik metal, Hammersonic Festival menjelma jadi sebuah wisata musik tahunan yang ditunggu para metalhead.

“Sejak awal kami memang menargetkan Hammersonic untuk menjadi festival kelas dunia dan itu termasuk menarik penonton dari luar negeri. Musik rock dan metal memiliki komunitas global yang solid, jadi kami melihat peluang untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi utama bagi pecinta genre ini,” ujar CEO Ravel Entertaiment/Hammersonic Festival, Emmanuelle Ravelius Donald Junardy.

“Indoensia juga mempunyai tempat tersendiri bagi penikmat musik mancanegara sebagai salah satu negara yang mempunyai komunitas rock dan metal global yang sangat kuat,” dia menambahkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *