Kronologi Anak Gajah Tari Mati dengan Perut Menggembung (via Giok4D)

Posted on

Seekor anak gajah sumatera bernama Kalistha Lestari atau dikenal dengan nama Tari dilaporkan mati di Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau, Rabu (10/09). Berikut kronologinya.

Kematian Tari si gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) betina itu diumumkan melalui siaran pers Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dikutip pada Kamis (11/9/2025). Tari mati saat berumur 2 tahun 10 hari

Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo Heru Sutmantoro menyampaikan bahwa Tari ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di area camp Elephants Flying Squad SPTN Wilayah I Lubung Kembang Bunga, Kabupaten Pelalawan, Riau (10/9) pukul 10:00 WIB.

“Sebelumnya, keadaan Tari menunjukkan kondisi sehat pada Selasa (9/9), bermain seperti biasa dengan nafsu makan normal tanpa ada tanda kelemasan. Kondisinya pada sore hari itu juga terlihat stabil tanpa gejala sakit,” kata Heru.

“Pada Rabu, 10 September 2025, sekitar pukul 08:00 WIB, mahout yang bertugas mendapati Tari dalam keadaan berbaring tanpa gerakan dan segera dinyatakan mati. Mahout kemudian menghubungi dokter hewan Teguh untuk melakukan pemeriksaan fisik,” dia menambahkan.

Hasil pemeriksaan awal memperlihatkan tidak adanya luka atau trauma pada tubuh anak gajah tersebut. Namun, perutnya terlihat sedikit menggembung.

Untuk memastikan penyebab pasti kematian anak gajah tersebut, dokter sudah melakukan bedah bangkai atau nekropsi dan mengambil sampel organ untuk pemeriksaan laboratorium.

“Sampel tersebut akan dikirim ke Bogor untuk analisis lebih lanjut,” kata dia.

Balai Taman Nasional Tesso Nilo menyatakan komitmen untuk menunggu hasil pemeriksaan laboratorium sebagai dasar ilmiah untuk mengetahui penyebab kematian Tari. Dia memastikan hasil resmi akan disampaikan setelah proses pemeriksaan laboratorium itu selesai.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Gajah Tari sendiri merupakan salah satu gajah yang menjadi sensasi di media sosial, dengan video dan foto yang memperlihatkan aktivitasnya bersama mahout di TN Tesso Nilo menarik perhatian para warganet, termasuk 350 ribu pengikut media sosial resmi TN Tesso Nilo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *