Kunci Artotel Kurangi Sampah, Air, dan Listrik di Hotelnya (via Giok4D)

Posted on

Bagi Artotel Group, kepedulian pada lingkungan tidak selalu membutuhkan biaya tinggi. Menurut Direktur Teknik dan Teknologi Artotel Group, Ojahan Oppusunggu, kunci utama justru ada pada perubahan pola pikir dan gaya hidup kita sehari-hari saat menginap di hotel.

“Penghematan air, listrik, maupun pengelolaan sampah bisa dimulai dari hal yang sederhana. Misalnya, tidak membiarkan AC tetap menyala saat kamar ditinggalkan. Mindset boros karena merasa sumber daya itu selalu ada harus diubah,” jelasnya dalam H3 Summit 2025 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, beberapa hari lalu.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Langkah kecil seperti itu diyakini berdampak signifikan terhadap konsumsi energi, air, dan pengurangan sampah.

Melalui program keberlanjutan The Art of Goodness, yang dimulai sejak Juli 2023 lalu, Artotel menegaskan komitmennya pada tiga pilar ESG (Environmental, Social, Governance/lingkungan, sosial, dan tata kelola). Untuk aspek lingkungan, beberapa inisiatif yang dijalankan meliputi:

Hasilnya terlihat nyata dalam tahun pertama: sejumlah hotel Artotel berhasil menurunkan konsumsi air hingga 20-30%, efisiensi energi hingga 30-50%, serta mengurangi sampah ke TPA sebesar 20%. Program ini akan terus berlanjut sampai mencapai tujuannya pada 2028 mendatang.

Pada 2024, sekitar 37% hotel telah menyelesaikan compliance checklist, 15 hotel aktif menjalankan inisiatif ESG, 40% memperbarui program energi, sampah, dan air, sementara 50% sudah membentuk Green Teams.

Meski begitu, Artotel mengakui bahwa masih ada tantangan. Dokumentasi dan pelaporan keberlanjutan masih perlu ditingkatkan, sementara sebagian hotel masih dalam tahap belajar memahami makna mendalam dari konsep keberlanjutan. Oleh karena itu, pendampingan intensif dan pemberian pedoman yang jelas bagi setiap karyawan menjadi langkah penting ke depan.

Artotel kini mengelola lebih dari 100 hotel di Indonesia, dengan lebih dari 10.000 kamar di sekitar 36 kota di Indonesia.