Langit berwarna merah darah bikin geger warga Pandeglang pada Kamis (18/12) petang. BMKG menyebut fenomena alam itu bukan pertanda akan datang bencana.
Sejumlah warga Pandeglang terkejut bukan main ketika melihat langit yang biasanya berwarna biru berubah warna jadi merah darah. Mereka pun mengabadikan momen langka tersebut dan mengunggahnya ke media sosial.
Unggahan tersebut pun jadi viral. Banyak yang menyebut-nyebut itu merupakan tanda akan datang bencana. Tak sedikit dari warga Pandeglang yang kebingungan atas peristiwa itu.
Namun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena alam itu sebagai hal yang biasa terjadi dan bisa dijelaskan secara ilmiah.
Menurut Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Banten, Hartanto, langit berwarna merah itu merupakan fenomena optik atmosfer atau hamburan rayleigh.
Fenomena alam itu terjadi karena adanya pembiasan cahaya matahari saat berada di posisi rendah atau menjelang terbenam. Menurutnya, cahaya matahari harus menempuh jarak yang lebih jauh melalui atmosfer bumi untuk sampai ke mata.
“Sehingga hanya warna dengan gelombang panjang seperti merah dan jingga yang mampu menembus atmosfer dan tertangkap oleh mata kita,” jelas Hartanto.
Bukan Pertanda Bencana
BMKG menyebut fenomena itu tidak ada kaitannya dengan tanda-tanda potensi bencana alam.
“Kejadian tersebut tidak mencirikan akan terjadinya bencana alam,” kata Hartanto.
Hartanto mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi spekulasi liar. Dia meminta agar terus memantau informasi perkembangan cuaca.
“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan kami menghimbau masyarakat untuk tetap memantau informasi cuaca resmi,” ucapnya.
Warna merah darah yang menghiasi langit Pandeglang itu bisa terbentuk lantaran dipengaruhi oleh konsentrasi uap air atau adanya partikel aerosol (debu/polutan) yang melayang di udara.
Menurut dia, saat ini wilayah Pandeglang sedang diguyur hujan yang memperkuat efek pantulan warna merah tersebut pada awan-awan di sekitarnya.
“Warna merah yang tampak sangat pekat biasanya dipengaruhi oleh tingginya konsentrasi uap air, atau adanya partikel aerosol di udara,” katanya.
——–
Artikel telah tayang di detikNews, bisa dibaca selengkapnya di sini dan di sini.
