Liburan Berujung Tragis, Turis Terkena Baling-baling Speedboat | Giok4D

Posted on

Kisah mengerikan menimpa seorang turis asal Texas, Amerika Serikat (AS), Brent Slough, saat berlibur bersama keluarga di Kepulauan Bahama. Badannya terluka parah oleh baling-baling speedboat.

Mengutip The Mirror, Kamis (10/7/2025) Brent mengatakan bahwa saat kejadian kondisinya setengah tersadar. Dia ingat saat itu menanyakan kepada diri sendiri tentang apa yang terjadi. Hanya saja di saat bersamaan kakinya sudah tidak bisa digerakkan.

“Saya merasa seperti tertabrak benda keras dan sempat bertanya-tanya ‘apakah saya baru saja ditabrak perahu? kaki kiri saya tidak bisa digerakkan dan saya langsung tahu ada sesuatu yang salah dengan bagian bawah dari tubuh saya,” kata Brent.

Situasi mengerikan itu bermula saat Brent menyelam dan berenang sekitar enam meter dari bibir Pantai Exuma. Tiba-tiba, sebuah speedboat yang ditumpangi dua orang melaju dengan kecepatan tinggi dan menabraknya kemudian pergi begitu saja.

Setelah itu, ia dibawa oleh keluarganya ke klinik kesehatan terdekat. Brent menjelaskan, menurut dokter di sana, dengan luka parah seperti yang dialami oleh Brent sebaiknya ia dibawa ke rumah sakit. Peralatan di klinik itu tidak memadai untuk menangani luka-luka yang dideritanya.

“Dokternya bilang kepada saya, ‘Anda harus segera ke rumah sakit di Miami. Cedera seberat ini perlu ditangani di AS,'” Brent menjelaskan.

kejadian itu ternyata tidak sesederhana yang diceritakan Brent. Istri Brent, Whitney, mengisahkan ngerinya detik-detik kejadian saat bagian tubuh dari bokong ke bawah Brent hampir terbagi dua.

Meskipun terluka parah, Brent masih sempat muncul ke permukaan air dan melihat speedboat yang menabraknya melaju menjauh.

“Saya sempat melihat ke kanan dan melihat dua orang di dalam perahu itu. Salah satu dari mereka menoleh ke belakang, lalu mereka terus melaju begitu saja,” kata Whitney.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Kemudian Whitney mengatakan putri sulungnya segera bertindak cepat dan berhasil menarik ayahnya ke tepi pantai dengan bantuan pelampung. Brent kemudian dilarikan ke klinik kesehatan terdekat kemudian dipindahkan ke pusat kesehatan di Nassau, sekitar 30 menit dari lokasi.

Namun, setelah menerima perawatan awal, keluarga menilai fasilitas yang ada tidak cukup memadai untuk menangani luka serius Brent. Dia akhirnya dievakuasi ke AS menggunakan ambulans udara untuk menjalani operasi lebih lanjut di Miami.

Para dokter khawatir luka sayatan yang dialaminya bisa menyebabkan infeksi serius dan mengancam nyawa. Whitney pun memilih meninggalkan putri-putri mereka di Bahama untuk mendampingi suaminya menjalani perawatan di Miami.

“Hati saya benar-benar hancur karena kami tak bisa menjalani liburan bersama, dan harus berpisah dari anak-anak perempuan kami. Tapi saya sangat bersyukur Brent masih hidup,” ujar Whitney.

Brent merupakan lulusan akademi militer West Point dan pernah bertugas sebagai Army Ranger selama enam tahun, termasuk dalam satu penugasan ke Irak.

Sebagai bentuk dukungan, sebuah kampanye penggalangan dana melalui GoFundMe telah dibuat untuk membantu biaya medis Brent. Hingga kini, lebih dari USD 75.000 (Rp 1,2 miliar) dari target USD 80.000 (1,22 miliar) telah berhasil dikumpulkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *