Liburan Jadi Petaka, Wisatawan Terjangkit Salmonella: Diare Parah-Sakit Kepala Berat

Posted on

Seorang turis perempuan Michaela Smith (50) menggugat sebuah hotel setelah terserang salmonella saat berlibur di Kepulauan Canary. Dia menilai ayam dan daging babi yang disajikan di hotel itu sebagai penyebabnya.

Dikutip dari examinerlive, Minggu (7/9/2025), Michaela mengatakan liburan yang seharusnya menyenangkan berubah jadi petaka. Dia jatuh sakit pada hari kedelapan dari liburannya selama dua pekan di Occidental Jandia Playa, Fuerteventura, Kepulauan Canary, Oktober 2025.

Tes medis di dokter umum setelah ia kembali ke Inggris mengonfirmasi bahwa ia terinfeksi salmonella. Dari runtutan perjalanannya di Pulau Canary, dia berkesimpulan sakitnya disebabkan oleh ayam dan daging babi mentah yang disajikan di buffet hotel berbintang empat tersebut.

Dua hari setelah Michaela jatuh sakit, wisatawan lain bernama Leslie Green (70) juga sakit di hotel yang sama. Leslie kemudian meninggal dunia di rumah sakit.

Hasil pemeriksaan menunjukkan Michaela meninggal akibat keracunan makanan setelah memakan ayam yang kurang matang di resor tersebut.

Michaela, seorang pekerja percetakan asal Castleford, West Yorkshire, pun meminta bantuan pengacara untuk menyelidiki kasusnya itu.

Kronologi Kejadian

Michaela dan sang suami, Paul (52), tiba di resor itu pada 29 September 2024. Resor itu tidak asing bagi mereka. Michaela dan Paul menginap di sana pada 2022 dan 2024.

Pada 7 Oktober, Michaela terbangun dengan sakit perut hebat dan diare. Dia juga mengalami kelelahan, sakit kepala parah, demam, dan hingga kini masih merasakan dampaknya. Empat hari setelah sakit, dia sempat ke apotek dan diberi probiotik, elektrolit, serta larutan rehidrasi.

“Rasa sakitnya sangat intens sampai saya harus segera lari ke toilet. Saya demam, menggigil, sakit kepala parah, dan bahkan makanan hambar pun tidak bisa saya makan tanpa rasa sakit,” kata dia.

Michaela mengaku sejak awal sudah khawatir dengan makanan di buffet.

“Ayamnya terlihat matang di luar, tapi ketika dipotong ternyata masih mentah. Suatu malam saya juga disajikan daging babi yang jelas mentah. Buffet kacau, makanan dingin, peralatan tidak cukup, bahkan kolam pun kotor dengan lapisan minyak di atasnya,” kata dia.

Kini, meski sudah hampir setahun berlalu, ia masih belum pulih sepenuhnya.

“Saya kesal liburan kami hancur gara-gara sakit ini. Tapi di sisi lain saya beruntung, karena orang lain bahkan kehilangan nyawa,” ujarnya.

Pengacara dari firma hukum Irwin Mitchell, Jennifer Hodgson, yang mewakili Michaela serta sejumlah turis Inggris lain yang juga sakit di hotel tersebut, menyebut kasus itu sangat mengkhawatirkan.

“Salmonella biasanya menimbulkan gejala 8-72 jam setelah terpapar, dengan diare, kram perut, demam, hingga kelelahan. Pada sebagian orang bisa sembuh dalam beberapa hari, tapi bisa juga menyebabkan komplikasi jangka panjang bahkan kematian,” kata Hodgson.

Perwakilan Occidental Jandia Playa melalui manajemen Barcelo Hotel Group menegaskan telah memiliki protokol ketat soal keamanan makanan, termasuk audit eksternal berkala.

“Audit terakhir mengonfirmasi tidak ada salmonella terdeteksi di hotel dalam 12 bulan terakhir,” kata juru bicara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *