Pesawat Lion Air JT-892 tujuan Gorontalo terpaksa dialihkan mendarat ke Manado. Pihak maskapai pun memberikan penjelasan.
Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Lion Air memberi penjelasan terkait operasional penerbangan JT-892 dengan rute Makassar menuju Gorontalo pada hari Senin (8/9) ini.
Pesawat tersebut awalnya dijadwalkan mendarat di Bandara Djalaludin, Gorontalo. Namun karena kondisi cuaca di area bandara tersebut kurang baik dengan jarak pandang hanya 1 km, pendaratan tersebut urung dilakukan.
Situasi tersebut, menurut Danang tidak memenuhi kualifikasi keselamatan penerbangan. Akhirnya pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratan.
“Sebelum memutuskan untuk mengalihkan pendaratan (divert) ke Bandara Sam Ratulangi, Manado, pilot sempat melakukan holding (terbang berputar di area udara tertentu) sambil menunggu kondisi membaik,” jelas Danang dalam keterangannya, Senin (8/9/2025).
Menurut Danang, keputusan pilot untuk divert ke Manado merupakan langkah tepat dan sesuai dengan prosedur standar operasional (Standard Operating Procedure/SOP) demi mengutamakan keselamatan dan keamanan seluruh penumpang, awak pesawat, serta operasional penerbangan.
“Lion Air telah menginformasikan secara langsung kepada seluruh pelanggan (penumpang) mengenai perubahan operasional ini,” imbuh Danang.
Setelah cuaca di Gorontalo dirasa membaik dan dinyatakan aman untuk terbang, penerbangan dari Manado menuju Gorontalo pun dilakukan.
“Penerbangan telah dilaksanakan dan pesawat tiba pukul 17.30 WITA. Saat ini, sedang dilakukan persiapan penerbangan JT-793 rute Gorontalo – Makassar sebagai kelanjutan jadwal operasional setelah Bandara Djalaludin kembali dinyatakan aman untuk digunakan operasional penerbangan,” ucap Danang.
“Lion Air terus berkomitmen menjalankan operasional dengan mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan seluruh pelanggan,” tutup pria berkacamata itu.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.