Lokasi Perumusan Naskah Proklamasi di Museum Munasprok Dulu Rumah Perwira AL Jepang

Posted on

Salah satu aksi cinta Tanah Air yang bisa dilakukan generasi muda adalah mengingat sejarah para pahlawan bangsanya. Menyambut HUT RI ke-80, traveler bisa melihat bagaimana naskah proklamasi dirumuskan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi atau Munasprok.

Museum Perumusan Naskah Proklamasi berada di di Jl Imam Bonjol No.1, RT 9/RW 4, Menteng, Kota Jakarta Pusat. Gedung museum ini juga terdaftar sebagai salah satu cagar budaya.

Tahukah kamu, gedung ini dulunya adalah bekas kediamannya Laksamana Muda Tadashi Maeda seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Dia memainkan peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia lho.

“Setelah Bung Karno dan Bung Hatta dijemput dari Rengasdengklok oleh Achmad Soebarjo, mereka sulit menemukan tempat untuk berdiskusi tentang kemerdekaan Indonesia dan yang terpikir adalah untuk mengunjungi rumahnya Laksamana Tadashi Maeda di daerah Menteng dan diterima Laksmana Tadashi Maeda. Saat itu tengah malam ya, tanggal 16 Agustus hampir sekitar jam 11 malam,” kata staf Museum Perumusan Naskah Proklamasi menemani detikcom saat berkunjung, Rabu (13/8/2025).

“Dia memberikan waktu kepada ketiga tokoh ini untuk berbincang-bincang dan Maeda naik ke atas (lantai 2). Kemudian ketiga tokoh ini berpindah ke ruang makan di sini untuk menuliskan teks proklamasi,” dia menambahkan.

Sedikit gambaran untuk traveler, Museum Perumusan Naskah Proklamasi tidaklah besar. Layaknya rumah, terdapat beberapa ruangan di rumah ini mulai dari ruang tamu, ruang makan, ruang tengah, hingga kamar-kamar.

Saat ini, Munasprok menampilkan denah rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda seperti dulu kala saat perumusan naskah proklamasi. Di dinding museum dipaparkan secara jelas bagaimana proses perumusan naskah.

Di dekat pintu masuk museum, kamu akan disambut oleh ruang tamu tempat Laksamana Muda Tadashi Maeda menyambut tiga tokoh besar yaitu Bung Karno, Bung Hatta dan Achmad Soebarjo. Kemudian bergeser ke ruang makan, terdapat diorama tiga tokoh sedang berdiskusi dan menuliskan naskah proklamasi di meja makan.

Di dinding dekat patung diorama tokohnya ini dipajang secara besar duplikat tulisan Bung Karno lengkap dengan coret-coretan diskusi perumusan naskah.

Di samping ruang makan, terdapat sebuah ruangan kecil yang menampilkan Sayuti Melik sedang mengetik dilihat oleh BM Diah. Jadi, setelah naskah proklamasi disetujui, Bung Karno meminta Sayuti Melik untuk mengetik naskah proklamasi di ruang bawah dekat dapur ditemani DM Diah.

Setelah diketik, naskah pun ditandatangani Bung Karno dan Bung Hatta di atas piano yang berada di dekat tangga.

“Ada fun fact menarik nih. Jadi, setelah Sayuti selesai mengetik naskah yang ditulis tangan oleh Bung Karno, kertas tulisan tangan Bung Karno itu tidak disengaja diremas terus dibuang oleh Sayuti. Tapi ternyata itu dilihat oleh BM Diah dan diambil lagi karena mungkin dipikir ini akan jadi sejarah,” kata dia.

“Akhirnya dipungut, diambil, dan dikembalikan ke negara setelah 40 tahun disimpan beliau. Sekarang naskah tersebut berada di ANRI,” staf museum itu menambahkan.

Setelah naskah diketik, konsep naskah proklamasi pun dibawa ke para tamu yang hadir. Kemudian Bung Karno membacakan rumusan tersebut dan disetujui para hadirin yang hadir di ruang tengah rumah tersebut.

“Saat itu timbul pertanyaan siapa yang akan menandatangani naskah tersebut, karena Indonesia belum punya presiden kan? Akhirnya Bung Karno dan Bung Hatta lah yang menandatangani atas nama rakyat Indonesia,” kata dia.

Apa yang bisa dilihat di Museum Perumusan Naskah Proklamasi?

Selain diorama perumusan naskah proklamasi, traveler bisa melihat aneka barang berharga peninggalan para tokoh proklamasi di lantai dua museum. Bertajuk ‘Pameran Memori Antik Tokoh Proklamasi’ dipajanglah koleksi benda-benda pribadi dari 13 tokoh proklamasi.

Di lantai dua, kamu bisa melihat replika naskah proklamasi yang ditulis tangan Bung Karno. Ada juga arloji, tas dan pulpen miliknya Suwiryo. Lihat juga kaset pidato BM Diah dan Sayuti Melik dan banyak benda unik lainnya.

Di halaman belakang museum, kamu bisa melihat bunker yang dulunya digunakan sebagai tempat berlindung di masa perang. Bila ingin masuk ke bunker ini harus hati-hati ya.

Jam operasional museum

Munasprok buka Setiap Selasa – Minggu Pukul 08.00 – 16.00 WIB. Khusus hari Jumat, museum buka hingga pukul 16.30 WIB.

Harga tiket masuk Munasprok

Harga tiket ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi murah kok, hanya Rp 5.000 per orang. Kamu bisa membeli tiketnya langsung di museum saat kedatangan.

lokasi