Maskapai Ini Wajibkan Penumpang Beli Kursi Tambahan Jika Ingin Ruang Lebih Luas

Posted on

Maskapai Southwest Airlines mengumumkan aturan baru bagi penumpang yang ingin ruang lebih luas di kursi pesawat. Mulai 27 Januari 2026, maskapai tersebut mewajibkan pembelian kursi tambahan sejak proses pemesanan tiket.

Kebijakan itu diterapkan bertepatan dengan perubahan besar lainnya yakni pemberlakuan sistem penentuan kursi. Sebelumnya, Southwest dikenal dengan aturan bebas memilih tempat duduk saat boarding.

Dilansir Euronews, Rabu (27/8/2025) penumpang dengan ukuran tubuh lebih besar bisa membeli kursi tambahan dari awal dan mengajukan pengembalian dana setelah penerbangan atau memintanya secara gratis di bandara. Namun dengan aturan baru, opsi tersebut tidak lagi tersedia.

Southwest Airlines menegaskan pengembalian dana tetap memungkinkan, tetapi tidak lagi dijamin.

“Untuk memastikan ketersediaan tempat, kami mengomunikasikan kepada pelanggan yang sebelumnya telah menggunakan kebijakan kursi tambahan bahwa mereka harus membelinya saat pemesanan,” bunyi pernyataan Southwest.

Upaya Perubahan Citra

Perubahan yang dilakukan menandai pergeseran identitas Southwest Airlines, yang selama ini terkenal dengan sejumlah keistimewaan seperti bebas pilih tempat duduk dan fasilitas bagasi gratis. Namun, kebijakan bagasi gratis itu resmi berakhir pada Mei lalu.

Dalam aturan terbaru, pengembalian dana tiket kursi tambahan masih bisa dilakukan jika penerbangan belum penuh saat keberangkatan, dengan syarat kedua tiket dibeli pada kelas pemesanan yang sama. Penumpang juga diwajibkan mengajukan refund dalam waktu 90 hari setelah penerbangan.

Jika penumpang yang membutuhkan kursi tambahan tidak membelinya sejak awal, mereka tetap bisa melakukannya di bandara. Namun, jika penerbangan sudah penuh, penumpang akan dijadwalkan ulang ke penerbangan berikutnya.

Langkah Southwest itu sejalan dengan tren global di mana maskapai penerbangan berbiaya rendah tengah menghadapi tekanan besar. Di Eropa, misalnya, regulator mendorong aturan yang lebih transparan terkait hak-hak penumpang.

Pada Juni lalu, Uni Eropa mengadopsi proposal baru yang mewajibkan maskapai mengizinkan penumpang membawa barang pribadi dan tas kabin hingga tujuh kilogram secara gratis.

“Ini adalah langkah menuju sistem yang lebih adil dan efisien,” ujar Wakil Presiden Komite Transportasi dan Pariwisata Uni Eropa, Matteo Ricci.

Brussels juga mendorong maskapai menampilkan biaya perjalanan total sejak awal pemesanan, sekaligus memperketat aturan soal kompensasi penumpang.

Meski demikian, para ahli memperingatkan bahwa kebijakan baru bisa mendorong maskapai mencari sumber pendapatan lain, termasuk dengan menaikkan tarif atau menambah biaya tambahan.