Liburan turis asal Inggris di Spanyol berubah menjadi mimpi buruk. Dia melahirkan di taman sebuah hotel di Spanyol saat pemadaman listrik massal.Melansir Express, Rabu (30/4/2025) wanita berusia awal 20-an itu sedang menginap di Hotel Puente Real, sebuah hotel bintang empat di kawasan wisata Costa del Sol, Torremolinos. Pada Selasa, sekitar 03.00 waktu setempat, dia tiba-tiba mengalami pecah ketuban, padahal usia kehamilannya baru 30 minggu atau 10 minggu lebih awal dari waktu persalinan normal.
Padahal, saat itu listrik di hotel dan bahkan seluruh Spanyol dan Portugal padam. Layanan hotel, termasuk resepsionis, lift, dan peralatan listrik tanpa daya cadangan mati.
Dalam kondisi panik, ia segera menuju meja resepsionis untuk meminta bantuan. Namun, kondisi hotel kacau karena listrik padam. Staf hotel kesulitan menghubungi layanan darurat.
Staf itu mencoba memanggil taksi dan menghubungi ambulans melalui nomor darurat 061, tapi waktu tidak berpihak kepadanya.
Akhirnya, turis itu harus melahirkan di taman, di dekat pintu masuk hotel. Dalam situasi darurat tersebut, resepsionis mengambil alih peran penyelamat.
Bayi, yang lahir dalam kondisi kritis itu, tidak menunjukkan detak jantung dan tampak sulit bernapas. Mengikuti arahan petugas medis lewat telepon, resepsionis melakukan CPR, sebuah langkah yang luar biasa karena dia bukan tenaga medis.
Upayanya berhasil. Bayi tersebut akhirnya batuk, pertanda napas mulai kembali. Beberapa saat kemudian, tim paramedis tiba di lokasi dan langsung membawa ibu dan bayinya ke Rumah Sakit Materno Infantil di Malaga dengan pengawalan polisi.
Saat ini, sang bayi masih dalam kondisi kritis namun menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Otoritas darurat mengonfirmasi kejadian tersebut dan menyebutnya sebagai salah satu insiden yang terjadi di tengah kekacauan akibat pemadaman listrik besar di daratan Spanyol.
“Wanita itu melahirkan di taman di dekat pintu masuk hotel. Itu kelahiran prematur karena wanita tersebut berada di minggu ke-30 kehamilan,” keterangan disampaikan oleh otoritas darurat.
“Bayi itu menunjukkan tanda-tanda asfiksia dan telah berubah menjadi ungu sehingga resepsionis mengikuti instruksi dari medis melalui saluran telefon untuk melakukan CPR hingga bayi tersebut mulai batuk,” keterangan ditambahkan.
Sebagai informasi, pemadaman listrik massal ini tak hanya berdampak di Torremolinos, tapi juga merambat hingga ke kota-kota besar seperti Madrid, Sevilla, bahkan hingga ke Lisbon di Portugal dan sebagian wilayah Prancis.
Laporan dari media lokal menyebutkan bahwa layanan transportasi publik lumpuh, termasuk kereta bawah tanah di Madrid dan sistem metro di Valencia. Lampu lalu lintas juga tidak berfungsi, menambah keruwetan di jalan-jalan.
Meskipun pemerintah telah menepis dugaan bahwa insiden ini disebabkan oleh serangan siber, pengadilan tinggi tetap membuka penyelidikan untuk mengetahui apakah ada unsur sabotase yang bisa dikategorikan sebagai aksi terorisme.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengatakan bahwa penyebab pasti listrik padam itu belum diketahui. Dia menegaskan bahwa kelebihan pasokan energi terbarukan bukanlah penyebabnya.