Menjadi Agen BRILink di Pulau Untung Jawa: Kisah Sukses Ibu Eva

Posted on

Pulau Untung Jawa menjadi pulau wisata terdekat dari Jakarta. Liburan makin mudah karena tak perlu takut kehabisan uang.

Biasanya liburan ke pulau butuh banyak persiapan, termasuk uang tunai. Jumlah uang tunai sengaja diperbanyak karena takut terbatasnya transaksi saat sedang berbelanja.

Namun itu semua harus disingkirkan saat liburan di Pulau Untung Jawa. Berada 45 menit dari Pelabuhan Kali Adem dan sekitar 35 menit dari Tangerang, Untung Jawa adalah tempat liburan terdekat dari Jakarta.

Eva (36) sudah menjadi agen BRILink sejak tahun 2022. Selain agen, ia memiliki usaha tambahan berupa warung sembako dengan nama QNoy dan penyewaan sepeda listrik untuk wisatawan.

Selama membuka layanan, yang datang padanya bukan hanya warga lokal tapi juga wisatawan. Wisatawan domestik, khususnya sering melakukan transaksi tarik tunai.

“Lebaran kemarin paling banyak Rp 6 juta, orang Jakarta,” ucap ibu anak dua itu.

Rumah dan warung Ibu Eva kebetulan berada di jalan besar, berseberangan dengan taman kuliner pulau, dekat dengan dermaga. Setiap akhir pekan, ratusan turis datang untuk liburang singkat di sana.

Mau tarik tunai gampang, bayar belanjaan pakai QRIS bisa, sewa sepeda juga tersedia, Ibu Eva bagai one stop shopping bagi wisatawan yang datang ke sana. Oiya, sewa sepedanya Rp 35 ribu per jam.

Panca Haryono (39) Supervisor Unit Pluit Kencana, yang menaungi nasabah dari Teras BRI Kapal Kepulauan Seribu menjelaskan fenomena tersebut.

“ATM di Pulau Untung Jawa itu cuma dua, sering gangguan dan saldonya kosong. Sementara warga pulau itu butuh uang tunai,” katanya.

Sejak Teras BRI Kapal masuk ke Kepulauan Seribu, warga diedukasi tentang berbagai layanan yang bisa didapat dari agen BRILink, tanpa adanya ATM.

“Dengan uang tunai yang terbatas, mereka diedukasi untuk datang ke agen BRILink.

Kini pengenalan layanan BRILink telah sampai pada wisatawan, khususnya untuk mereka yang ingin berbelanja di toko yang tidak memiliki layanan QRIS atau transfer.

“Karena keterbatasan ini, daripada nggak belanja mending dianjurkan ke agen untuk tarik tunai,” jelas mantan mantri pertama bank terapung BRI itu.

Uang tunai menjadi dana darurat bagi orang pulau. Mereka membutuhkan itu untuk berbagai keperluan, termasuk naik kapal ke Jakarta.

“Naik kapal aja udah Rp 50 untuk PP, belum lagi yang lain-lain,” ucapnya pada Selasa (29/4).

Kembali ke Ibu Eva, ada kisah tak terlupakan lain yang selalu ia ingat saat menjadi agen. Saat itu, dirinya hampir saja luput dari penipuan.

“Waktu itu, ada orang bilangnya mau transfer. Dia bilang udah masukin uang ke saya Rp 500 ribu,” katanya.

Si penipu menunjukkan resi kepada Ibu Eva yang sedang sibuk di warung. Untungnya Ibu Eva sadar bahwa notifikasi uang masuk belum muncul di ponselnya.

Ibu Eva mengatakan bahwa uang itu belum masuk ke rekeningnya, ia tidak bisa melakukan transaksi. Si penipu bersikeras mengatakan yang sebaliknya.

“Saya bilang nggak mau transaksi kalo belum ada bukti masuk. Saya diemin aja, eh dia pergi sendiri,” ucapnya.

Dirinya merasa beruntung bisa terhindar dari penipuan tersebut. Kini ia semakin berhati-hati dalam setiap transaksi.

Dalam seminggu, Ibu Eva dapat mengumpulkan uang tunai Rp 7 jutaan, untuk dijadikan modal agen. Sementara uang dari persewaan sepeda dan warung sembako sengaja ia pisahkan agar tidak membingungkan.

“Enak bangetlah ada teras kapal, saya bisa gampang setor buat modal agen tiap minggu,” ucapnya.

Ryan (35), mantri BRI bank terapung turut senang dengan pencapaian Ibu Eva. Dengan sungguh, ia mengakui bahwa Ibu Eva ulet dan teliti dalam melakukan tugasnya sebagai agen.

“Semoga UMKM di Pulau Untung Jawa terus berkembang, karena ini pulau liburan yang paling dekat dengan Jakarta. Tempat pelarian akhir pekan,” tutupnya.