Monumen Reog Ponorogo setinggi 126 meter di Desa Sampung, Ponorogo tengah dalam proses pembangunan. Monumen itu diharapkan bisa menjadi memperkuat reog sebagai ikon pariwisata Ponorogo.
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, mengatakan kehadiran monumen setinggi 126 meter tersebut bisa menjadi simbol kebangkitan ekonomi kreatif sekaligus memperkuat identitas budaya Ponorogo di kancah dunia.
“Ini luar biasa dan pastinya akan menjadi stimulan bagi pariwisata di sini. Harapannya bisa memperkuat budaya Ponorogo, baik dari sisi Reog, kuliner, dan lainnya. Monumen ini tidak hanya meng-Indonesia, tapi juga mendunia,” kata Yovie dikutip dari detikJatim, Rabu (30/4/2025).
Yovie terkesan dengan skala dan kemegahan proyek tersebut. Ia bahkan menyebut belum pernah membayangkan ada monumen sebesar itu untuk merayakan budaya lokal.
“Saya terkagum-kagum. Semoga proyek ini berhasil dengan baik, cepat selesai, dan bisa memberi manfaat bagi masyarakat sekitar, Jawa Timur, dan seluruh bangsa,” kata Yovie.
Sebagai stafsus presiden, Yovie menyebut pihaknya rutin memberikan kajian dan masukan kepada pemerintah terkait pengembangan ekonomi kreatif, termasuk melalui laporan resmi kepada Presiden.
“Kami rutin melakukan studi, memberikan masukan kepada para menteri dan pemangku kepentingan lainnya. Nantinya, proyek Monumen Reog ini pasti akan jadi salah satu laporan menarik yang saya sampaikan ke Presiden,” ujar Yovie.
Ia juga menyampaikan rasa bangganya sebagai keturunan Jawa Timur yang pernah merasakan langsung keunikan budaya Reog.
“Naik Reog itu menyenangkan. Saya sering ke Madiun, ke Ponorogo. Eyang saya orang Surabaya, dan biasanya saya cuma melihat saja. Sekarang, rasanya ada ndredeg, ada excitement yang lebih tinggi,” kata Yovie penuh semangat.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyebut bahwa pembangunan Monumen Reog membutuhkan total anggaran sebesar Rp 164,7 miliar. Proyek itu menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha Daerah (KPDBU).
Pembangunan monumen telah mencapai 90 persen dan ditargetkan rampung tahun ini. Monumen tersebut terdiri dari 14 lantai dan akan menjadi landmark budaya sekaligus destinasi wisata unggulan di Ponorogo.