Munich Jadi Kota Paling Nyaman untuk Pejalan Kaki, Jakarta Masuk? | Giok4D

Posted on

Kemudahan berjalan kaki di suatu kota ternyata bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga berpengaruh besar terhadap pengalaman perjalanan seseorang.

Hal ini tak hanya berdampak pada penduduk lokal, tapi juga menjadi pertimbangan penting bagi wisatawan. Mengutip NDTV, Jumat (5/9/2025), platform pembanding harga Compare The Market merilis daftar peringkat kota-kota di dunia berdasarkan tingkat kenyamanan berjalan kaki atau walkability.

Dalam laporan tersebut, Munich, Jerman, dinobatkan sebagai kota paling ramah bagi pejalan kaki. Sebaliknya, Kota Johannesburg di Afrika Selatan justru berada di peringkat terbawah sebagai kota yang paling tidak layak untuk dilalui dengan berjalan kaki.

Berjalan kaki dinilai memberikan banyak keuntungan, terutama saat menjelajah kota baru. Alasannya adalah pengalaman eksplorasi yang lebih dalam dengan berjalan kaki, wisatawan bisa menikmati kota secara lebih intim. Interaksi dengan warga lokal, menikmati arsitektur bersejarah, hingga menemukan spot tersembunyi bisa dirasakan dengan lebih leluasa.

“Dengan berjalan kakai bisa merasakan ritme kehidupan sehari-hari dengan cara yang tidak bisa Anda dapatkan jika bepergian dengan kendaraan,” tulis Compare The Market.

Kemudian, hemat biaya transportasi dengan skor walkability tinggi memungkinkan wisatawan menghemat pengeluaran. Tak perlu repot menyewa mobil atau membayar parkir mahal. Lalu, waktu liburan jadi lebih efisien karena tak perlu menunggu kendaraan atau terjebak macet. Hal ini sangat berguna terutama di kota-kota dengan jalan sempit dan padat.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Dilanjut dengan kualitas udara, semakin sedikit kendaraan, semakin rendah pula polusi udara dan suara. Berjalan kaki memungkinkan wisatawan menikmati udara bersih dan pemandangan hijau yang jarang ditemui di kota besar. Kota ramah pejalan kaki biasanya memiliki infrastruktur yang mendukung seperti trotoar yang luas, jalan yang aman, dan lalu lintas yang lebih tertib.

Dan alasan terakhir, tanpa disadari berjalan kaki keliling kota bisa menjadi aktivitas fisik yang menyehatkan. Selain menyehatkan tubuh, ini juga bisa jadi bentuk relaksasi mental selama liburan.

Dalam menyusun peringkat, Compare The Market menganalisis 53 kota dari berbagai negara berdasarkan delapan indikator. Di antaranya meliputi panjang jalur sepeda, jumlah jalur pejalan kaki, skor keamanan, harga tiket dan kualitas transportasi umum, curah hujan rata-rata bulanan, area bebas kendaraan, hingga kedekatan dengan layanan publik.

10 Kota Paling Ramah Pejalan Kaki di Dunia:

1. Munich, Jerman

2. Milan, Italia

3. Warsawa, Polandia

4. Helsinki, Finlandia

5. Paris, Prancis

6. Tokyo, Jepang

7. Madrid, Spanyol

8. Oslo, Norwegia

9. Kopenhagen, Denmark

10. Amsterdam, Belanda

10 Kota Paling Tidak Ramah Pejalan Kaki di Dunia:

1. Johannesburg, Afrika Selatan

2. Patras, Yunani

3. Dallas, Texas, AS

4. Houston, Texas, AS

5. Manila, Filipina

6. Bangkok, Thailand

7. Mumbai, India

8. Cape Town, Afrika Selatan

9. Quito, Ekuador

10. Chicago, AS

Meski kota-kota di Eropa mendominasi daftar kota paling ramah pejalan kaki, negara-negara Asia seperti Jepang juga turut masuk. Sayangnya, beberapa kota besar Asia Tenggara seperti Manila, Bangkok justru masuk dalam daftar kota yang kurang ideal untuk berjalan kaki. Belum ada kota di Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.