Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Genap tiga minggu kasus perampokan Museum Louvre, namun artefak yang dicuri masih belum ditemukan.
Pada Jumat (7/11/2025), Presiden sekaligus Direktur Louvre, Laurence des Cars mengumumkan bahwa bangunan bersejarah itu akan dipasang infrastruktur pelindung di area publik, dalam beberapa minggu mendatang, seperti dikutip dari Euronews pada Sabtu (8/11).
Dalam wawancaranya kepada France Infor, ia mengatakan bahwa rencana keamanan Louvre alias rencana induk untuk peralatan keamanan, sedang diimplementasikan.
Rencana tersebut mencakup serangkaian perbaikan, terutama dalam hal pengawasan video CCTV, yang menurut Laurence des Cars merupakan salah satu titik lemah museum. Ia telah menyampaikan hal ini ketika ia didengar oleh Komite Kebudayaan Senat dua minggu yang lalu.
Selain itu, kamera pengawas tambahan akan dipasang di area sekitar dan penghalang akan dipasang di pintu masuk museum untuk mencegah mobil masuk.
Patroli polisi di sekitar museum akan diintensifkan dan peningkatan kehadiran polisi di museum akan dipertimbangkan.
Untuk meningkatkan manajemen keamanan di museum yang terkenal di dunia ini, seorang koordinator keamanan akan dipekerjakan yang akan melapor langsung kepada direktur museum dan bertanggung jawab atas semua langkah keamanan.
“Selain itu, sebuah pusat operasional untuk keamanan siber akan diperkenalkan,” demikian diumumkan Louvre.
Langkah ini berpatok pada laporan Pengadilan Audit Prancis yang menuduh manajemen Louvre telah memprioritaskan operasional yang terlihat dan menarik, sehingga mengorbankan keamanan.
Laporan tersebut mengklaim bahwa museum yang paling banyak dikunjungi di dunia itu hanya menghabiskan €26,7 juta untuk pemeliharaan dan peningkatan antara tahun 2018 dan 2024, dibandingkan dengan €105,4 juta untuk akuisisi karya pada periode yang sama.
Dokumen tersebut juga menunjukkan bahwa audit resmi yang dilakukan pada tahun 2017 telah mengidentifikasi beberapa kerentanan termasuk ketidakcukupan dan penuaan sistem perlindungan teknis situs dan memperingatkan risiko serangan keamanan terhadap museum dengan konsekuensi yang berpotensi dramatis.
Dalam perampokan spektakuler pada 19 Oktober, empat pelaku mencuri 8 perhiasan dan permata yang memiliki nilai sekitar $102 juta (Rp 1,6 triliun).
Dengan cepat, beberapa tersangka sudah ditangkap. Penyelidikan awal sedang dilakukan terhadap tiga orang pria yang diduga terlibat dalam perampokan tersebut dan seorang wanita yang diduga membantu dan bersekongkol.






