Museum Louvre jadi museum yang paling banyak dikunjungi turis dunia. Saking ramainya, staf-staf museum sampai capek hadapi turis.
Pada Senin (16/6/2025), Museum Louvre tutup karena staf mogok kerja. Ribuan pengunjung berdiri di depan pintu masuk di bawah piramida kaca sambil memegang tiket.
Karyawan itu mogok kerja di Louvre saat rapat internal rutin di pagi hari. Staf front office, yang meliputi petugas galeri, agen tiket, resepsionis, dan petugas keamanan, menolak untuk kembali ke tempat mereka sebagai bentuk protes.
Para pekerja protes akan tekanan yang dihadapi setiap hari atas membeludaknya pengunjung setiap hari sampai-sampai mereka kewalahan. Saat ini, Museum Louvre sedang kekurangan staf kronis.
Perwakilan serikat pekerja menyebut kondisi kerja itu sebagai kondisi yang tidak dapat dipertahankan.
Perwakilan serikat pekerja Sarah Sefian dari CGT-Culture mengatakan bahwa pekerja bagian depan Louvre memprotes apa yang mereka klaim sebagai kondisi kerja yang memburuk.
“Ini adalah gerakan yang dipimpin oleh agen resepsionis yang menderita karena kondisi kerja di Louvre,” kata Sefian dikutip dari The Travel.
Sefian menjelaskan bahwa staf berkumpul di auditorium pada pukul 10.30 waktu setempat untuk berunding dengan manajemen museum.
“Apa yang awalnya merupakan sesi informasi bulanan yang dijadwalkan berubah menjadi ekspresi kekesalan massal, dan bahwa staf memutuskan untuk tetap bersama sampai manajemen tiba,” tambahnya.
Menjelang tengah hari hingga sore hari, museum masih tetap tutup, antrean wisatawan yang tak bergerak mengular melewati piramida kaca karya I.M. Pei dan masuk jauh ke dalam kompleks perbelanjaan bawah tanah.
Akhirnya, banyak pemegang tiket menyerah menunggu dan pergi, antrean tampak bergerak. Pintu yang tetap tertutup membuat pengunjung yang berharap frustrasi dan kecewa.
“Ini seperti serangan Mona Lisa di luar sana,” kata Kevin Ward dari Milwaukee, yang merupakan salah satu dari ribuan turis yang terjebak dalam antrean di bawah piramida kaca karya I.M. Pei.
Meskipun mereka yang mengantre tidak menerima penjelasan apa pun tentang mengapa gedung itu tiba-tiba ditutup untuk umum, sebuah pesan di situs web resmi museum Louvre mengakui masalah tersebut, yang menyatakan: “Karena pemogokan di Prancis, museum mungkin buka lebih lama dan beberapa ruang pameran mungkin tetap tutup. Kami berterima kasih atas pengertian Anda.”
Tahun lalu, museum ini mendapat kunjungan 8,7 juta turis, lebih dari dua kali lipat dari yang dirancang untuk ditangani oleh infrastruktur museum.
Louvre telah menjadi simbol pariwisata yang melampaui titik puncaknya. Bahkan dengan batas harian 30.000 pengunjung, sekitar 20.000 orang berdesakan dalam satu ruangan setiap hari hanya untuk berswafoto dengan Mona Lisa yang ternyata berukuran sangat kecil.