Gunung Sanggabuana di Karawang menjadi rumah bagi sejumlah satwa langka. Mulai dari naga jawa hingga macan tutul. Berada di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Gunung Sanggabuana berdiri setinggi 1.291 mdpl.
Kawasan Sanggabuana dikenal sebagai hutan produksi dan areal latihan satuan Konstrad TNI AD dengan keanekaragaman flora dan fauna yang masih terjaga. Dua satwa langka yang menjadi sorotan di hutan Sanggabuana adalah naga jawa dan macan tutul.
Penemuan Naga Jawa dan Macan Tutul
Dilansir dari laman resmi TNI AD, tim Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) berhasil mencatat temuan penting melalui Sanggabuana Javan Leopard Survey (SJLS). Penelitian selama enam bulan di Pegunungan Sanggabuana ini menggunakan 40 kamera jebak.
Menurut peneliti satwa liar SCF, Bernard T. Wahyu Wiryanta, kamera berhasil merekam 19 individu satwa liar, yang terdiri dari 14 macan tutul dan lima macan kumbang dengan detail sebagai berikut:
14 macan tutul dewasa (11 betina dan 3 jantan)
5 macan kumbang (3 betina dan 2 jantan)
Selain itu, pada 2022 SCF bersama Fakultas Biologi Universitas Nasional (UNAS) juga menemukan ular Xenodermus javanicus atau lebih dikenal sebagai naga jawa. Satwa itu ditemukan di sekitar aliran Sungai Cikoleangkak, yang memiliki air jernih dan sejuk. Kamera SCF bahkan merekam naga jawa sedang memangsa anak katak di tepi sungai.
Menurut data International Union for Conservation of Nature (IUCN), ular ini berstatus berisiko rendah terhadap kepunahan. Namun, kehadirannya bisa menjadi indikator penting adanya kerusakan lingkungan karena sifatnya yang sangat peka terhadap perubahan alam. Temuan ini menegaskan bahwa Pegunungan Sanggabuana masih menjadi habitat aman bagi satwa langka Jawa.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Karakteristik dan Habitat Naga Jawa
Naga jawa memiliki tampilan tubuh ramping dengan warna hitam keabu-abuan. Dilansir dari laman Animalium-BRIN, naga jawai memiliki sisik unik dengan tonjolan di bagian atas tubuh yang tidak ditemukan di bagian perut. Panjang tubuhnya bisa mencapai 50 cm.
Ciri khas lainnya adalah adanya tonjolan menyerupai tanduk di kepala, berbentuk bulat telur dengan moncong segitiga. Bagian atas kepala berwarna gelap, sedangkan bagian bawahnya lebih terang.
Naga jawa dikenal mudah stres sehingga tidak disarankan untuk dipelihara. Satwa ini hidup di daerah lembap dengan ketinggian sekitar 1.000 mdpl, biasanya di lokasi yang banyak katak. Naga jawa berkembang biak dengan cara bertelur dan kerap bersembunyi di dalam lubang tanah.
Karakteristik dan Habitat Macan Tutul Sanggabuana
Macan tutul jawa atau Panthera pardus melas merupakan satwa nokturnal yang aktif berburu pada malam hari. Ukurannya relatif lebih kecil dibandingkan jenis macan tutul lain, dengan panjang tubuh sekitar 150 cm dan tinggi mencapai 90 cm.
Macan tutul memiliki corak kulit yang khas. Di dunia, satwa ini bisa ditemukan di Afrika Timur Laut, Asia Tengah, India, hingga China. Di Indonesia, habitat alaminya berada di Pulau Jawa, Pulau Kangean, dan Pulau Nusakambangan.
Sanggabuana bukan hanya destinasi alam, tetapi juga rumah bagi naga jawa dan macan tutul. Jadi, selain menikmati panorama hutan, traveler juga bisa merasakan sensasi berada di habitat satwa langka.