Seorang selebgram dibanjiri kecaman setelah membobol dan memanjat Sathorn Unique Tower, gedung terbengkalai nan berhantu di Bangkok. Aksinya dinilai ilegal dan membahayakan.
Diberitakan thaiger, Selasa (29/4/2025) selebgram itu adalah Ryan Robertson. Aksinya diketahui setelah dia mengunggah konten lewat akun @ryan_rrobertson.
Dalam video itu, Ryan dkk berada di puncak Sathorn Unique Tower. Ryan memang sering membagikan video dirinya memanjat beberapa gedung pencakar langit di berbagai negara.
Sathorn Unique Tower merupakan bangunan terbengkalai yang belum selesai di lingkungan Sathorn yang menawarkan pemandangan Sungai Chao Phraya dan cakrawala kota yang sempurna. Gedung itu disebut-sebut angker dan berhantu setelah ditemukannya jasad seorang pria Swedia di sana pada 2014.
Meskipun terbengkalai, bangunan itu masih dipunyai oleh pemilik sah. Oleh karena itu, membobol bangunan itu dianggap sebagai tindakan ilegal. Nah, Ryan dan temannya tampaknya mengabaikan konsekuensi hukum tersebut.
Dalam keterangan video, ia menyatakan “POV: Anda orang pertama yang memanjat Menara Hantu Bangkok dalam 5+ tahun…”
Rekaman tersebut memperlihatkan ia menggunakan alat pemotong logam untuk melepas kunci di pintu masuk gedung. Kemudian, mereka naik ke atap dan merekam saat berdiri, berjalan, dan duduk di tepi bangunan dan dinding yang rusak.
Video tersebut telah banyak dilihat follower-nya. Sebagian besar mengomentari dengan nada negatif.
Mereka mengecam tindakan Ryan dan rekannya dengan menyebut mereka telah melanggar hukum dan mengabaikan peraturan keselamatan. Selain itu, Ryan dan temannya tak memakai pelindung apapun di badannya, padahal mereka berada di ketinggian dan di bangunan rapuh.
Hingga saat ini, video tersebut belum menarik perhatian dari kantor berita Thailand, polisi, atau pemilik gedung, Rangsan Torsuwan.
Sebelum insiden itu, gedung tersebut baru-baru ini kembali menjadi sorotan publik setelah seorang wanita Thailand, yang mengaku sebagai agen real estate, mengumumkan ia berhasil menjual gedung tersebut seharga 4 miliar baht.
Putra Rangsan kemudian mengeluarkan klarifikasi di media sosial, dan mengonfirmasi bahwa gedung tersebut masih terlibat sengketa hukum yang membuat penjualan apa pun menjadi mustahil.
