Overtourism Jadi Sorotan Negara KTT ASEAN-India, Dampaknya Negatif

Posted on

Negara-negara anggota ASEAN dan India menyoroti masalah overtourism atau pariwisata berlebihan yang dampak negatifnya semakin parah.

Dalam the 22nd ASEAN-India Summit di Kuala Lumpur, Malaysia, pariwisata berlebihan atau overtourism jadi masalah serius yang dibahas.

“(Kami) mencatat bahwa pariwisata berlebihan dapat berdampak negatif terhadap lingkungan alam serta kesejahteraan dan budaya masyarakat setempat, juga terhadap sumber daya, khususnya lahan dan air,” kata pernyataan bersama para pemimpin ASEAN-India pada Selasa yang dipublikasikan Sekretariat ASEAN dan dikutip Antara, Selasa (28/10/2025).

Pemimpin ASEAN dan India menyadari bahwa sektor pariwisata memiliki kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi. Pariwisata juga berperan dalam penciptaan lapangan kerja, pengembangan infrastruktur, serta mendorong saling pemahaman lintas budaya, pembangunan sosial, dan pertukaran budaya di kawasan.

Oleh karena itu, ASEAN-India menyadari perlunya peningkatan yang berkelanjutan dalam kualitas layanan, keselamatan, dan kepuasan pengunjung untuk mempertahankan daya tarik ASEAN sebagai destinasi pariwisata utama.

Kedua belah pihak juga menyadari bahwa pariwisata merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kontak antar masyarakat antara ASEAN dan India, serta mencatat bahwa pariwisata telah menjadi salah satu pendorong penting pertumbuhan ekonomi bagi ASEAN dan India.

Mengingat peranan penting sektor pariwisata terhadap hubungan ASEAN dan India, para pemimpin sepakat untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang berlandaskan prinsip ekonomi hijau, biru, dan sirkular, yang pro-planet dan memberi dampak positif bagi alam serta memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan ekosistem.

“Mendukung pelestarian warisan budaya, mendorong efisiensi sumber daya, perlindungan keanekaragaman hayati, serta berbagi praktik terbaik untuk pengembangan pariwisata yang inklusif dan tangguh serta penerapan standar pariwisata ASEAN,” bunyi pernyataan bersama tersebut.

Menyikapi isu mengenai polusi, ASEAN dan India sepakat untuk mematuhi norma dan standar untuk mengurangi polusi udara, air, dan tanah dengan mengubah pola konsumsi wisatawan dan industri terkait.

ASEAN turut mendorong agar ASEAN Centre for Energy dan The Energy and Resources Institute (TERI)-sebuah institut riset dan kebijakan nirlaba mengenai masalah energi dan sumber daya alam yang berbasis di India-untuk secara proaktif mempromosikan penerapan energi terbarukan di kawasan wisata yang menjadi lokasi monumen sensitif terhadap polusi.